Tugumalang.id
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugumalang.id
No Result
View All Result
Home Asli Malang

Mengenal Filosofi 9 Motif Batik Saman, Ikon Khas Kota Malang

Redaksi by Redaksi
Rabu, 24 Mei 2023
in Asli Malang
Reading Time: 2 mins read
A A
Motif-motif dari Batik Saman saat dipamerkan di EXPO Polinema (22/5/2023).

Motif-motif dari Batik Saman saat dipamerkan di EXPO Polinema (22/5/2023). (Foto/Shinta Alifia)

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

Tugumalang.id – Khasanah batik di Kota Malang semakin beragam. Yang terbaru, kreasi dari kreativitas masyarakat yang saling berkolaborasi menciptakan satu lagi batik khas Kota Malang, yaitu Batik Saman. Batik ini memiliki 9 (sembilan) motif yang unik dan khas.

Batik ini terinspirasi dari tumbuhan Saman atau Trembesi. Trembesi sendiri merupakan salah satu botanical heritage dari Kota Malang. Kesembilan motif dari Batik Saman ini memiliki filosofi yang berbeda-beda. Masing-masing batik juga ditujukan untuk dipakai oleh golongan-golongan tertentu.

Dewan Kampung Nuswantara menjelaskan filosofi beragam motif Batik Saman yang berasal dari eksplorasi Pohon Trembesi itu.

Baca Juga: 5 Sentra Batik Malang: Punya Motif Khas hingga Ekspor ke Mancanegara

1. Godril Semebyar

Motif ini diperuntukkan bagi anak-anak kecil hingga remaja. Godril sendiri merupakan buah dari pohon Trembesi, sedangkan semebyar artinya menyebar. Karena itulah, pola motif batik ini menyimbolkan bibit generasi yang kelak bisa tumbuh dan berada di mana-mana. Seperti halnya motto dari Aremania, yaitu ‘tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana’.

2. Sekar Saman

Motif Sekar Saman atau bunga trembesi ini digunakan oleh kaum cendekia dan para pemimpin. Rupa batik ini mengandung filosofi bahwa orang-orang tersebut dapat mekar mewangi karya pikir dan kepemimpinannya.

3. Godong Udar

Motif yang menampilkan pola berbentuk daun ini diperuntukkan bagi anak muda yang beranjak dewasa. Kata ‘Udar’ atau lepas mewakili mereka yang mulai sudah mulai tak bergantung pada orang tua. Mereka akan mulai menata hidupnya secara mandiri, serta berkarya untuk dirinya dan orang lain.

Baca Juga: Perjuangan Hanan dan Ira Bangkitkan Batik Tulis Celaket Selama 25 Tahun

4. Pang Rinakit

Batik yang satu ini menggunakan pang atau dahan sebagai inspirasi wujudnya. Batik Saman dengan motif Pang Rinakit dikenakan oleh para tokoh masyarakat yang telah tumbuh kesadaran bahwa dirinya harus bisa menjadi fasilitator di dalam masyarakat. Dan rinakit, artinya tokoh-tokoh tersebut juga sadar akan pentingnya menyatu dengan yang lain.

5. Papagan Pecah

Kulit pohon trembesi yang sudah tua akan terpecah-pecah. Inilah yang menjadi inspirasi dari motif batik Papagan Pecah. Motif ini menggambarkan kaum sepuh atau mereka yang sudah tua. Filosofinya, mereka merupakan kaum yang telah menemukan kebijaksanaan dalam kehidupannya, dan hidup dengan kebijaksanaan.

6. Kayu Ginaris

Motif yang satu ini cocok digunakan oleh orang-orang yang mempunyai karakter tegas dan kuat dalam menghadapi apapun. Seperti halnya kayu pada pohon trembesi yang kokoh dan kuat.

7. Oyot Mrambat

Oyot Mrambat berarti akar menjalar dalam Bahasa Indonesia. Polanya secara simbolik menggambarkan bahwa orang yang memakainya memiliki peran menghidupi orang lain, memiliki kesadaran yang mendalam untuk mengokohkan kehidupan. Oleh karena itu, motif ini lebih cocok dikenakan oleh orang tua.

8. Cenggeret Sumringah

Motif yang satu ini pas untuk anak-anak dan remaja karena motifnya merupakan simbol dari rasa suka cita. Ini sesuai dengan namanya, sumringah, yang berarti gembira. Sumringah merujuk pada kebahagiaan yang sangat besar hingga nampak jelas di raut wajah.

9. Manuk Brai

Motif ini terinspirasi dari burung di sekitar pohon saman yang memasuki masa kawin. Motif ini pas untuk remaja menjelang dewasa, hingga mereka yang memasuki masa pernikahan. Manuk Brai sendiri artinya burung yang birahi atau sedang kasmaran dan tergila-gila dengan lawan jenisnya.

Sembilan motif di atas merupakan sebagian ragam dari motif Batik Saman yang dapat mengawali penciptaan wujud batik khas dari Malang. Varian motif batik yang lebih beraneka ragam masih dapat digali dan dimunculkan dengan menggunakan tanaman Trembesi sebagai inspirasi.

Reporter: Shinta Alifia

Editor: Herlianto. A

Tags: BatikBatik SamanIkon Kota MalangMotif Batik Saman
Previous Post

Jor-Joran Proyeksi Belanja Seragam Dinas Batik Pemkot Batu Fantastis

Next Post

Dakwah Digital, Tim Pengabdian UM Ajak Santri Sebarkan Perdamaian Melalui Platform Digital

Next Post
Tim pengabdian mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menggelar pelatihan konten kreator berbasis turats dan kitab ulama nusantara di MAN Kota Batu.

Dakwah Digital, Tim Pengabdian UM Ajak Santri Sebarkan Perdamaian Melalui Platform Digital

BERITA POPULER

  • guru di kota batu temukan jodohnya

    Guru di Kota Batu Temukan Jodohnya di Usia 58 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 28 Calon Jemaah Haji Asal Kota Batu Gagal Berangkat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berlari Bisa Berbahaya Bagi Diri, Begini 8 Tips Berlari yang Benar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kedungkandang, Kota Malang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Habib Mahdi: GP Ansor Paling Berdosa Jika NU “Diserang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tugumalang.id

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group

Navigate Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group