MALANG, Tugumalang.id – Sejarah awal mula kemunculan Batik Malang belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan keberadaan Batik Malang sudah ada sebelum tahun 1900-an.
Diketahui pada abad XIX, adanya upacara tradisional di Malang yang mengharuskan pemakaian batik Sidomukti Malang dengan hiasan kotak putih di tengah atau biasa disebut Modhang Koro. Motif ini dipakai sebagai udheng sebagai ikat kepala untuk laki-laki dan sewek sebagai kain panjang untuk perempuan pada acara resmi untuk semua lapisan masyarakat.
Seiring perkembangan zaman, munculnya beragam motif Batik Malang. Salah satu batik malangan yang unik dan khas yaitu motif Batik Malang Kucecwara. Motif batik ini diketahui telah memiliki hak paten, sehingga tidak sembarangan untuk diperbanyak jumlahnya. Motif batik ini mempunyai komposisi perpaduan motif dan filosofi mendalam yang berupa 7 simbol khas Malang, diantaranya:
1. Tugu Malang
Tugu Malang menjadi simbol ikonik kota Malang. Prasasti berdirinya kota Malang ini merupakan lambang dari kekuasaan daerah, keperkasaan dan ketegaran. Diharapkan pemakai motif batik ini menjadi orang yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan.
2. Mahkota
Simbol mahkota ini bukan hanya sembarang mahkota, melaikan wujud mahkota dari Raja Gajayana yang telah membawa Kerajaan Kanjuruhan, kerjaaan tertua di Jawa Timur dan cikal bakal Kota Malang, menuju puncak kejayaannya. Motif ini wujud harapan agar yang mengenakan batik ini mampu meraih puncak kejayaan dalam perjalanan hidupnya serta Batik Malang Kucecwara dapat membawa Kota Malang pada puncak kejayaan seperti mahkota yang mendampingi Raja Gajayana.
3. Rumbai Singa
Singa menjadi simbol animal spirit dari masyarakat Malang. Ikon tim sepak bolanya, Arema, dijuluki Singo Edan. Rumbai singa pada batik Malang Kucecwara ini melambangkan jiwa pemberani, mempunyai semangat membara, serta pantang menyerah. Diharapkan pemakai batik ini juga menjadi pribadi yang demikian.
4. Bunga Teratai
Simbol lainnya dari Kota Malang ini melambangkan keindahan juga kesuburan. Pemakai batik ini pun diharapkan senantiasa subur makmur serta terpelihara jiwa maupun raganya.
BACA JUGA: Malang Batik Festival 2022, Ajang Promosikan Batik Malangan
5. Arca
Pada motif batik ini, arca Candi Singasari mewakili salah satu peninggalan budaya Kota Malang. Arca ini melambangkan kejayaan Singasari pada masa silam yang menjadikan Malang sebagai salah satu kekuatan dunia di Indonesia. Simbol ini mengandung harapan agar pemakainya senantiasa berjaya.
6. Sulur-sulur
Motif sulur-sulur mengandung makna mendalam, melambangkan kehidupan akan senantiasa berlangsung, tumbuh, serta bekembang tetapi tidak kekal abadi. Sulur- sulur yang bersambung satu sama lain menggambarkan selalu adanya generasi penerus yang hendaknya terus melanjutkan dan melestarikan tujuan kehidupan.
7. Isen-Isen Belah Ketupat
Simbol ini diambil dari relief candi Badut, peninggalan Kerajaan Kanjuruhan, salah satu kekayaan budaya Kabupaten Malang. Belah ketupat melambangkan pengakuan bahwa manusia tidak sempurna dan dapat melakukan kesalahan. Harapannya pemakai batik dengan makna mendalam ini bisa senantiasa berintrospeksi diri dan tidak sombong.
Namun sayangnya, Batik Malangan sampai sekarang belum begitu terkenal bagi kalangan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Meskipun begitu, selain mempertahankan warisan budaya Kota Malang yang indah ini, pemerintah juga mengupayakan penggalian motif Batik Malangan terbaru bersama dengan beberapa organisasi terkait lainnya dengan mengadakan pagelaran busana dan kebudayaan yang bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya Malang serta mempopulerkan Batik khas Malang.
Penulis: Nurul Amelia Putri
editor: jatmiko