Oleh: Laily Fitriyah Liza Min Nelly, Ketua DPD Partai Perindo Kota Malang.
Tugumalang.id – Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu syarat terbentuknya sebuah negara adalah pengakuan negara lain.
Artinya, jika rakyat sebuah negara sudah mendeklarasikan kemerdekaan namun belum didukung oleh negara lain, maka negara tersebut dianggap belum merdeka. Oleh karena itu, pengakuan negara lain, termasuk Palestina lain penting dalam kemerdekaan Indonesia.
Meski, Indonesia telah mendeklarasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, namun statusnya belum sah dianggap merdeka karena belum ada negara yang mengakui kemerdekaan tersebut.
Baca Juga: 9 Hari Terkumpul, Pemkot Batu Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan Palestina
Dalam konteks kemerdekaan Indonesia inilah, Negara Palestina menjadi negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Adanya pengakuan ini, Indonesia dapat terbebas dari penjajahan negara lain.
Dengan begitu, agaknya layak jika Palestina turut kita perjuangkan kemerdekaannya. Jika kita merasakan nikmat kebebasan, maka baiknya harus kita bagikan ke negara Palestina yang saat ini sedang dijajah negara lain.
Terlebih, ada Masjid Al-Aqsa, yang merupakan kiblat pertama muslim dan tempat persinggahan Nabi Muhammad SAW saat Isra’ Mi’raj. Kiblat merupakan simbol kesatuan umat. Dengan simbol tersebut umat Islam menghadap ke arah yang sama dan berbaris dengan rapi dan teratur.
Lebih daripada itu, kiblat merupakan sebuah tempat yang Allah tentukan sebagai arah umat Islam menghadap dalam melakukan berbagai ibadah seperti salat, berdoa, membaca Alquran, dan lain-lain.
Baca Juga: Peduli Kemanusiaan, Pemkot Batu Buka Posko Bantuan untuk Palestina
Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam. Satu tempat yang bersejarah dalam perkembangan peradaban Islam. Al-Aqsa tidak bisa dipisahkan dengan sejarah umat Islam itu sendiri. Oleh karena itu, Al-Aqsa sebagai bagian dari sejarah Islam harus diperjuangkan keberadaannya.
Selain itu, Masjid Al-Aqsa merupakan tempat persinggahan Nabi Muhammad SAW saat Isra’ Mi’raj dari Masjidil Haram ke Sidratul Muntaha.
Sebagaimana termaktub dalam Al-Quran, “Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami perlihatkan kepadanya tanda-tanda (Kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat” (QS Al-Israa’: 1).
Editor: Herlianto. A