BATU, Tugumalang.id – Pemkot Batu mendorong petani di Kota Batu, Jawa Timur menamam komoditas kopi untuk meningkatkan perekonomian mereka. Kopi menjadi komoditas yang memiliki nilai jual tinggi. Selain perawatannya yang tidak terlalu rumit, tanaman kopi turut mendukung reboisasi dan penghijauan hutan.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai membagikan 1.700 bibit kopi jenis arabika kepada petani di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sabtu (11/3/2023). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Cinta Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat bersama Pemerintah Kota Batu.
Aries mengatakan, salah satu hal yang harus menjadi poin penting selain budidaya kopi untuk meningkatkan perekonomian, adalah menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita berharap income per kapita masyarakat bisa naik, salah satunya dengan menanam kopi. Tapi salah satu poin pertama adalah menjaga lingkungan tetap lestari sampai anak cucu kita nanti ke depan,” kata Aries.
Dalam kesempatan ini, Pj. Walikota Batu didampingi kelompok tani, melakukan penanaman secara simbolis bibit kopi sekaligus memberikan batuan kepada perwakilan kelompok tani Dusun Brau.

Alih komoditas ini menjadi solusi agar petani tidak sering mengalami kerugian sekaligus menjaga pelestarian kawasan hutan. Aries Agung Paewai menuturkan harga sayur mayur di pasaran memang kerap naik turun. Tidak jarang petani mengalami gagal panen sehingga membuat harga jualnya pun anjlok.
Sebagai pengganti, petani diharapkan menanam kopi. Berbeda dengan sayur mayur, harga kopi bisa dikatakan cenderung stabil sehingga meminimalisir kerugian petani. ”Kebutuhan pasar untuk komoditas kopi juga luar biasa,” kata Aries.
Nantinya, Pemkot Batu juga akan memberikan pendampingan dan penguatan melalui bantuan modal dan jaring sosial.
”Jadi tidak sampai lepas tangan. Nanti akan terus kita dampingi mulai tahapan budidaya sampai pemasaran. Terus kami pantau,” jelas Aries yang juga menjabat Kepala BPSDM Pemprov Jatim itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto, mengatakan, Kota Batu menjadi daerah yang cocok untuk ditanami pohon kopi. Tanah di sana memang tergolong adaptif.
Jika kopi dapat dikembangkan secara berkelanjutan, hal tersebut dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. “Luas lahan kopi di Kota Batu lebih kurang 124 hektar. Jika komoditas ini terus dikembangkan, maka ke depan bisa mengangkat kesejahteraan petani sekaligus pelestarian hutan,” kata Heru.
Reporter: Ulul Amy
editor: jatmiko