Tugumalang.id
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugumalang.id
No Result
View All Result
Home Bisnis

Memahami Alasan Pilih Lokasi Beli Rumah di Malang

Redaksi by Redaksi
2 bulan Lalu
in Bisnis
Reading Time: 3 mins read
A A
Beli rumah di kota malang

Memahami alasan pilah pilih lokasi beli rumah di malang (ilustrasi/Canva)

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

MALANG, Tugumalang.id-Punya rumah tentu jadi impian banyak orang, termasuk warga yang berdomisili di Kota Malang. Tapi pernahkan kalian menyadari adanya pola perpindahan penduduk yang juga berkaitan dengan pembangunan pemukiman perumahan dan rumah di Malang.

Masih lekat dalam ingatan, dua orang rekan yang baru menikah, memutuskan membeli rumah di Kecamatan Kedungkandang. Harganya sekitar Rp400 jutaan. Tentu bukan harga yang murah untuk kaum milenial.

Tapi apakah lokasi lain lebih murah atau lebih mahal? Harusnya bukan hanya soal harga yang jadi alasannya membeli rumah. Hipotesis awal yang muncul adalah bagaimana tingkat kepadatan penduduk, pembangunan dan fasilitas umum di tiap kecamatan tentu juga punya pengaruh terhadap keputusan membeli rumah.

Minat beli rumah di Malang dan Jumlah Penduduk yang Masuk

Tak ada salahnya jika melihat ketertarikan untuk beli rumah di Malang dari data jumlah penduduk yang masuk dan berdomisili berdasarkan kecamatan. Pada 2020 dan 2021, tercatat 4997 dan 5759 jiwa yang masuk jadi penduduk Kedungkandang.

Angka ini paling besar dibandingkan kecamatan lain. Diurutan kedua ada kecamatan Blimbing dengan jumlah penduduk masuk sebanyak 4993 jiwa pada 2021. Selanjutnya ada kecamatan Lowokwaru dengan 4417 pada tahun yang sama.

Lalu mengapa mereka memilih Kedungkandang, Lowokwaru dan Blimbing untuk bermukim? Pertanyaan ini mungkin belum terjawab. Mari kita lanjutkan tentang penggunaan lahan dan pembangunan perumahan di kecamatan tersebut.

Pemilihan lokasi rumah di Malang dan Tingkat Pembangunan Tiap Kecamatan

Tidak ada catatan pasti berapa luas pembangunan perumahan atau pemukiman baru di tiap kecamatan. Dalam penelitian Mahendra (2016), ada beberapa lokasi yang sejak 1990 menjadi pusat pembanguan pemukiman.

Kecamatan Klojen yang berbatasan langsung dengan pusat kota sudah menjadi pusat pengembangan lahan yang pesat. Ini terbukti dengan tingkat kepadatan penduduk di Klojen yang kini mencapai 10.654 jiwa per kilometer persegi.

Selanjutnya ada Kecamatan Lowokwaru. Menurut Mahendra, pembangunan di wilayah ini berpusat di wilayah kelurahan Tlogomas, Jatimulyo, Mojolangu dan Tanjungsekar. Sejak 1990 hingga 2010, setidaknya terjadi peningkatan lahan terbangun di Lowokwaru yang mencapai 25,9% atau seluas 585,54 hektar.

Selanjutnya, mari kita lihat tingkat lahan terbangun di Kedungkandang. Sejak 1990 hingga 2010, peningkatan pembangunan lahan di Kedungkandang hanya 17,7% atau 706,56 hektar.

Walau persentasenya lebih kecil dari Lowokwaru, namun kecamatan Kedungkandang punya luas lahan terbangun yang lebih luas. Lihat saja data BPS Kota Malang tahun 2020 yang menunjukkan luas total lahan non pertanian dan sawah di tiap kecamatan.

Jumlah lahan non pertanian dan sawah di Kedungkandang pada 2020 mencapai 2271 hektar. Jauh di atas wilayah kecamatan lainnya.

Luasan tersebut jadi wajar jika melihat persentase luas wilayah Kecamatan Kedungkandang yang lebih luas dari kecamatan lainnya. Bila dilihat dari luas wilayah, Kedungkandang jadi kecamatan yang paling luas di Kota Malang dengan luas mencapai 39,89 Km2 atau sekitar 36,24%.

Di urutan kedua, ada Kecamatan Lowokwaru yang memiliki luas 22,60 Km. Sekitar 20,53% dari total luas Kota Malang. Selanjutnya ada Kecamatan Sukun, Blimbing dan Klojen.

Perkiraan Harga: Perbandingan Singkat Lahan di Lowokwaru dan Kedungkandang
Setelah membahas kaitan jumlah penduduk yang masuk, tingkat kepadatan dan pembangunan di tiap kecamatan, mari kita bahas soal harga tanah di Malang.

Jangan salah sangka terlebih dahulu ya. Ini bukan rekomendasi atau referensi mutlak soal harga tanah. Namun data penelitian Mahendra (2018) cukup memberi gambaran bahwa lokasi sangat menentukan harga tanah di Malang.

Semakin dekat dengan kota, maka akan semakin mahal harga lahannya. Pendapat umum ini terjawab dengan perkiraan harga. Pada tahun 1990, harga lahan di Lowokwaru rata-rata berkisar pada Rp50.000 hingga Rp150.000 per meter persegi. Harga di kelurahan Tunggulwulung dan Tasikmadu yang tidak berbatasan langsung dengan kota cenderung lebih murah.

Ingat, itu harga tahun 1990. Jika dibandingkan pada 2010, angka harga tanah di Lowokwaru naik mencapai kisaran Rp2 juta hingga Rp5 juta per meter persegi.

Bila dibandingkan dengan Kedungkandang, tentu harganya lebih rendah dari kecamatan lainnya. Pada 2010, harga tanah di Kedungkandang mencapai kisaran Rp500 ribu hingga Rp2 juta rupiah per meter persegi.

Harga tanah ini tentu dapat berbeda dan berubah sesuai dengan lokasi. Apalagi banyaknya spekulan tanah yang turut andil pada kenaikan harga lahan.

Pilah Pilih lokasi beli rumah di Malang
Kamu pasti bingung memilih lokasi mana untuk beli rumah di Malang. Dengan pesatnya pembangunan perumahan dan diskon beli rumah yang bertebaran.

Bila ingin melihat lokasi yang murah, tentu jauh dari kota adalah pilihan yang paling memungkinkan. Walau ada kecenderungan masyarakat memilih lokasi dekat dengan kota karena akses dan fasilitas umum yang tersedia.

Proyeksi kepadatan penduduk pada 2030 menunjukkan bahwa akan terjadi kepadatan yang tinggi di wilayah kota seperti Lowokwaru. Hal ini tak lepas dari keberadaan beberapa universitas besar seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang dan UIN Malang. Belum lagi Unisma dan UMM.

Soal beli rumah di perkampungan penduduk atau perumahan, beli rumah murah di malang lewat skema KPR, rumah subsidi atau pinjaman lainnnya tentu keputusan masing-masing individu. Asalkan sesuai dengan pemasukan dan tidak memaksakan.

Sampai di sini, jadi wajar bila seorang rekan memilih Kedungkandang sebagai lokasi beli rumah di Malang. Murah tapi dekat kota mungkin alasan yang paling relevan.

Penulis: Imam A. Hanifah
editor: jatmiko

Tags: harga rumah di malangharga rumah malangrumah di malangrumah murah di malang
Previous Post

Batu Kota Wisata Tapi Tak Punya Bus ‘Macito’

Next Post

2023, Wali Kota Malang Fokus Selesaikan Persoalan yang Belum Tuntas

Next Post
Wali kota Malang

2023, Wali Kota Malang Fokus Selesaikan Persoalan yang Belum Tuntas

BERITA POPULER

  • matahari terbit dari barat

    Mungkinkah Matahari Terbit dari Barat dan Terjadi Kiamat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tarik Ulur Realisasi Pelebaran Jalan Ir Soekarno Kota Batu Milik Pemprov Jatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Paguyuban Pedagang Buah Pasar Kota Batu Sebut Jatah Kiosnya Dikurangi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Korupsi PKH di Tumpang Rugikan Negara Rp221 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelican Crossing di Kabupaten Malang Mulai Jadi Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tugumalang.id

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group

Navigate Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group