BATU – Permasalahan gepeng (gelandangan dan pengemis) di Kota Batu butuh penanganan secara holistik. Pasalnnya, meski sudah diamankan dan dibina, para gepeng kambuhan ini tetap kembali ke jalan apalagi ketika musim kunjungan wisata.
Sekretaris Dinsos Kota Batu, Adiek Iman Santoso menuturkan jika penanganan PPKS di Kota Batu masih berjalan parsial, tidak sampai menyentuh akar masalah seperti dalam upaya rehabilitasi sosial mengentas mereka dari jalan.
Menurut dia, dalam penanganan ini membutuhkan shelter. ”Selama ini yang dilakukan ya sebatas dimandikan, dikasih makan, dikasih ganti baju. Tapi mereka masih kembali lagi ke jalan,” jelas Dedek sapaan akrabnya.
Dinsos sendiri sudah menyusun pembangunan shelter ini sejak 4 tahun yang lalu. Hanya saja, sempat terbengkalai. Sebab itulah pihaknya tengah melakukan peninjauan kembali diikuti usulan draft Perwali Kota Batu menyangkut rehabilitasi layanan PMKS.
”Harapan kami kepala daerah juga mendukung kami dalam upaya penanganan masalah sosial ini. Salah satunya ya lewat shelter rehabilitasi sosial ini,” ujarnya.
Jika terealisasi, Dedek sudah berancang-ancang untuk menjadikan gedung eks Satpol PP Kota Batu di kawasan Pendem untuk dijadikan shelter ini dengan ancang-ancang anggaran sekitar Rp 1,7 miliar. Menurut dia, lokasinya dinilai representatif.
“Pastinya kebutuhan untuk sarana prasarana penunjang mengacu pada Permensos nomor 19 tahun 2019 tentang standar nasional rehabilitasi sosial. Serta Permensos nomor 19 tahun 2020 tentang asistensi rehabilitasi sosial. Pastinya butuh juga SDM kompeten di bidang rehabilitasi sosial,” jawabnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A