Tugumalang.id – Tugu Malang ID kembali meringkas kejadian-kejadian di Kabupaten Malang dalam sepekan ke belakang. Dalam rangkuman kali ini, banyak kejadian-kejadian menarik terjadi di Kabupaten Malang mulai dari Polres Malang yang membekuk petani ganja, hingga lada perdana Arema FC di Liga 1.
Berikut, rangkuman Kabupaten Malang sepekan:
1. Kabar Pariwisata di Kabupaten Malang
Pengumuman turunnya Malang Raya menjadi PPKM Level 3 membuat para pelaku wisata di Kabupaten Malang mulai bisa bernafas lega. Pasalnya, dengan kepastian ini membuat pembatasan masyarakat semakin longgar dan kemungkinan sektor pariwisata dibuka semakin menjadi nyata.
Namun, Bupati Malang, Muhammad Sanusi, mengaku belum bisa memastikan nasib para pelaku pariwisata ini meskipun Malang Raya sudah turun ke Level 3.
“Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) belum turun, jadi pariwisata sesuai ketentuan saja. Nanti perubahan seperti apa, kita tunggu Inmendagri saja,” ucapnya, pada Kamis (02/08/2021).
Alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini mengatakan, pihaknya akan patuh pada apa saja yang diputuskan dalam Inmendagri. Pasalnya, pelaksanaan PPKM di Indonesia semuanya diatur dalam Inmendagri tersebut.
Lebih lanjut, Sanusi menjelaskan bahwa masyarakat Kabupaten Malang sudah sangat mematuhi protokol kesehatan sehingga Malang Raya bisa turun ke Level 3.
“Semoga hal baik ini hisa terus dilanjutkan sehingga COVID-19 bisa segera selesai. Dan peran masyarakat dalam mematuhi PPKM ini yang dapat menurunkan level di Malang Raya,” tuturnya.
2. Rp 1 Miliar Lebih untuk Pengadaan Sapi dan Kambing
Belum usai pandemi COVID-19, nampaknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sudah bersiap-siap mengembangkan sektor peternakan di Kabupaten Malang. Hal ini dibuktikan dengan pengadaan bibit sapi cross betina, sapi perah, dan kambing etawa yang nilainya sangat luar biasa fantastis, untuk satu paket sapi saja nilainya lebih dari Rp 1,5 miliar.
Dan berdasarkan data dari LPSE Kabupaten Malang, ada 4 paket sapi yang dimasukkan dalam pengadaan. Di antaranya adalah pengadaan sapi bibit cross betina (paket II) dengan nilai pagu Rp 1,9 miliar dan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp 1,7 miliar.
Lalu, ada juga pengadaan sapi bibit cross betina (paket I) dengan nilai pagu Rp 2 miliar dan nilai HPS Rp 1,7 miliar. Untuk pengadaan sapi perah nilai pagunya Rp 2,3 miliar dan nilai HPS Rp 2,3 miliar.
Sementara untuk pengadaan kambing peranakan etawa nilai pagunya Rp 1,8 miliat dan nilai HPS Rp 1,6 miliar.
Plt Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Malang, Ferry Hari Agung, membenarkan jumlah pengadaan yang nilainya fantastis tersebut yang rencananya akan disalurkan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
“Benar ada pengadaan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di tahun 2021. Ada bibit sapi cross betina (paket 1), pengadaan bibit sapi cross betina (paket 2), pengadaan sapi perah dan pengadaan peranakan kambing etawa,” terangnya, pada Jumat (03/08/2021).
Namun, dia tidak ingin mengungkapkan secara rinci terkait siapa pemenang tender pengadaan sapi dan kambing tersebut.
“Dalam hal ini kami hanya melaksanakan tendernya, terkait spek dan dokumen persyaratan itu yang buat adalah PPKOM. Jadi lebih detailnya itu melalui PPKOM, Tapi pemenang (tender) memang belum, karena saat ini masih download dokumen dan memasukkan penawaran” paparnya.
Dia juga mengatakan bahwa pada tahun ini pengadaan sapi dan kambing memang lebih banyak daripada tahun lalu. “Tahun ini memang lebih banyak dari tahun kemarin secara total. Tapi semua itu kalah jauh dari sebelum COVID-19,” sebutnya.
Alasan tahun ini lebih banyak karena memang banyak target yang akhirnya di refocusing pada tahun 2020 lalu, dan akhirnya paketnya berkurang.
“Jika pada 2020 pengadaan barang di Kabupaten Malang mencapai 200 hingga 300 paket. Namun saat ini hanya berkisar 150 paket secara total,” paparnya.
3. Warga Lumajang Nekat jadi Petani Ganja dan Menjualnya di Malang
Seorang pria berinisial TB (30), warga Desa Tempursari, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, dibekuk jajaran Satresnarkoba Polres Malang lantaran nekat menjual ganja di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Tak hanya menjual, ternyata TB juga menanam sendiri pohon ganja tersebut.
TB bercerita sebenarnya dirinya bekerja di Bali sebagai montir, namun dia harus dirumahkan karena pandemi COVID-19. “Saya sebenarnya adalah montir di Bali, tapi karena COVID-19 ini di rumahnya jadi gak ada kerjaan,” terangnya, di Mapolres Malang, pada Jumat (03/08/2021).
Setelah pulang ke Lumajang, TB lalu bekerja sebagai petani. Lambat laun, dia membutuhkan ganja untuk dipakai sendiri dan menanam biji ganja yang dibawanya dari Bali.
“Lalu karena pekerjaan masih sepi, saya pulang ke Jawa jadi petani. Karena saya pemakai, iseng-iseng tanam sendiri karena beli mahal. Satu paket sekitar Rp 100 ribu kalau di Lumajang,” bebernya.
“Karena pakai sendiri, dan butuh biaya, otomatis saya jual lagi,” sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Raden Bagoes Wibisono, mengatakan bahwa kasus ini terungkap saat TB tertangkap tangan ketika tengah melakukan transaksi di Kecamatan Pakis, pada Rabu (01/09/2021).
“Pada Rabu (01/09/2021) di sebuah kos-kosan di daerah Sumberpakis, Kecamatan Pakis, dia (pelaku) melaksanakan transaksi narkoba jenis ganja dan diketahui oleh teman-teman lapangan bagian narkotika dan dilakukan penangkapan,” bebernya.
“Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan 2 paket ranting ganja dalam keadaan kering, satu buah tas, dan satu buah smartphone,” tambahnya.
Saat dilakukan interogasi, TB mengaku bahwa dirinya memiliki tumbuhan ganja di Kabupaten Lumajang.
“Lalu anggota opsnal narkoba langsung berangkat ke lokasi dan ditemukan 50 batang pohon ganja yang baru tumbuh dan siap panen. Pelaku mengaku mendapat bibit ganja ini dari seseorang berinisial JW saat masih bekerja di Bali. Jadi dia kumpulkan daun, ranting, dan biji-bijiannya lalu dibawa pulang ke Lumajang untuk ditanam,” jelasnya.
4. Arema FC Bermain Imbang Lawan PSM Makassar
Laga perdana Arema FC pada Minggu malam (05/09/2021) melawan PSM Makassar di Stadion Pakansari Bogor menjadi malam yang panjang bagi Alfarizi dan kawan-kawan. Pasalnya, tim Singo Edan harus bermain dengan hanya 10 pemain setelah Jayus Hariono diganjar kartu merah di menit 3 setelah dianggap melakukan tekel keras ke lutut Sutanto Tan.
Bermain dengan 10 orang, nampaknya juga tidak membuat para pemain Arema FC limbung. Singo Edan justru lebih banyak melakukan serangan di babak pertama berkat aksi-aksi dribling dan umpan memukau dari strikernya, Carlos Fortes.
Hasilnya, di menit 21 Carlos Fortes berhasil memberikan umpan terobosan kepada Kushedya Hari Yudho dan melewati 2 pemain PSM Makassar hingga akhirnya harus dilanggar kiper PSM Makassar, Hilman Syah.
Hanif Sjahbandi yang menjadi eksekutor tendangan 12 pas tersebut sukses menipu kiper PSM Makassar tersebut. Arema FC leading dengan 1 gol berkat gol tersebut.
Sayangnya, euforia anak-anak Singo Edan harus berakhir singkat setelah Ilhamudin Armayn menyamakan skor menjadi 1-1 satu menit setelah gol penalti Hanif. Di babak kedua, Arema FC skor tidak berubah.
Reporter: Rizal Adhi
Editor: Lizya Kristanti