Tugumalang.id – Dalam sepekan, Kota Malang diwarnai polemik dan peristiwa yang menyita perhatian. Mulai dari polemik insentif pemakaman COVID-19 hingga peristiwa seorang mahasiswa mencoba mengakhiri hidupnya.
Tugumalang.id telah merangkumkan berita-berita seputar Kota Malang dalam sepekan terakhir. Berikut rangkumannya:
1. Insentif Petugas Pemakaman COVID-19 Belum Cair Selama 4 Bulan
Ramai dana insentif pemakaman COVID-19 Kota Malang belum cair 4 bulan sejak Mei hingga Agustus 2021. Namun, Kepala UPT Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Taqruni Akbar, secara mendadak dimutasi pada Jumat (3/9/2021).
Lambannya penyaluran anggaran insentif penanganan COVID-19 di Kota Malang ini kini menjadi polemik. Akibatnya, para penggali kubur belum bisa merasakan apa yang seharusnya menjadi hak mereka.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengaku langkah mutasi Kepala UPT Pemakaman yang dia ambil tidak berkaitan dengan polemik keterlambatan dana insentif pemakaman COVID-19 di Kota Malang.
“Dia dimutasi karena sudah waktunya. Dia sudah lama di pemakamankan kasihan. Dia dimutasi ke Kasi Trantib Kelurahan Polowijen. Itu sudah dipertimbangkan,” jelasnya.
Menurutnya, dana insentif pemakaman COVID-19 Kota Malang memang belum cair lantaran adanya keterlambatan pengajuan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) sejak Mei hingga Agustus 2021 yang nilainya sekitar Rp 2 miliar.
“Uang negara itu harus berbasic LPJ, yang kemarin aja belum ada laporan. Artinya ada keterlambatan dari bawah, dia belum mengajukan,” imbuhnya.
Sebelumnya, mantan Kepala UPT Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Taqruni Akbar, mengaku LPJ insentif petugas pemakaman COVID-19 mulai Mei hingga Agustus memang belum bisa cair.
Pihaknya mengaku selama 4 bulan tersebut, ada sekitar 1.545 pemakaman jenazah COVID-19. Di mana pada Mei ada 89 pemakaman, Juni sebanyak 159 pemakaman, Juli sebanyak 836 pemakaman, dan Agustus sebanyak 461 pemakaman.
Terpisah, salah satu anggota penggali makam di TPU Ngujil Kota Malang mengaku belum menerima insentif pemakaman COVID-19 sejak Januari 2021.
“Sejak Januari sampai sekarang tidak ada insentif yang katanya sebesar Rp 750 ribu itu saya terima. Di 2021 ini saya ikut menggali kubur 7 kali,” ujar Anggi, penggali makam TPU Ngujil.
Tak hanya itu, kata dia, penyaluran insentif pada 2020 lalu juga tidak ada kejelasan yang pasti. Di mana, dari sekitar 27 pemakaman yang dia kerjakan, tidak seluruhnya mendapat insentif.
“Di 2020 memang dapat 3 kali insentif. Pertama dari 9 pemakaman hanya diberi 7 kali. Selanjutnya 3 pemakaman diberi 1 kali Rp 750 ribu itu. Kemudiansekitar 15 pemakaman diberi sekitar 6 insentif,” bebernya.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menuturkan bahwa pihaknya juga telah menyoroti tidak terserapnya anggaran Makan dan Minum (Mamin) untuk pemakaman COVID-19 di UPT Pemakaman.
“Katanya SPJ-nya sulit. Ini malah relawan belum dapat honor karena SPJ-nya belum. Berarti ada sesuatu hal administrasi yang dianggap menghambat. Anggaran ada sebenarnya di sini, APBD kita mampu, BTT kita masih ada,” ucapnya.
“Jangan sampai ayam mati di lumbung padi terjadi. Di bawah teriak-teriak anggarannya belum bisa turun. Kita menilai antara BPBD, DLH, dan BKAD ini kurang ada sinkronisasi untuk duduk bersama dalam menyelesaikan masalah dengan baik, karena dibawah menunggu,” pungkasnya.
2. Mahasiwa UM Hendak Lompat dari Jembatan Suhat
Kota Malang digemparkan oleh insiden seorang mahasiswa semester akhir Universitas Negeri Malang (UM) yang hendak melompat dari Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat). Depresi akibat tekanan masalah hidup membuatnya memilih berupaya mengakhiri hidup.
Plh Kapolsek Lowokwaru, AKP Sutomo, membeberkan sejumlah fakta yang menjadi pemicu MN (22), warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, hendak mengakhiri hidupnya.
Salah satu pemicunya yaitu masalah perekonomian keluarga. Hal itu lantas membuat MN harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kuliahnya.
“Dia punya permasalahan, satu diantaranya dia ada masalah perekonomian. Itu yang membebani dia,” ungkap Sutomo, pada Rabu (1/9/2021).
Pemicu lain yang membuat MN depresi yaitu baru saja ditinggal ibunda meninggal dunia. Sementara ayahnya telah menikah lagi dan menjalani hidup bersama keluarga barunya.
“Beberapa saat yang lalu, orang tuanya meninggal, ibunya. Ini menambah tekanan batin bagi dia. Jadi dia tidak punya satu sosok yang bisa diberikan curahan untuk menyampaikan sesuatu,” bebernya.
Pemicu selanjutnya yaitu masalah jalinan hubungan, baik hubungan persahabatan maupun asmara. Hal ini yang juga membuatnya tak bisa mengungkapkan permasalahannya untuk sekedar berbagi.
“Mohon maaf katakanlah pacar, dia merasa dia nggak mampu segalanya. Sehingga itu membuat dia semakin tertekan hingga ada upaya untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat di jembatan tadi,” tuturnya.
Permasalahan selanjutnya adalah pemikiran takut mengalami kegagalan dalam perkuliahan terutama dalam hal menyusun skripsi. Hal itu lantaran dia tak memiliki perangkat laptop untuk menyusun skripsi.
“Dia punya pikiran begini, diakan semester akhir, dia berpikiran harus punya laptop. Padahal tidak diharuskan oleh universitas tersebut harus punya. Tapi dia berfikiran kalau nggak punya laptop nanti nggak bisa menyelesaikan,” bebernya.
3. Pria Pengemudi Motor Pamer Kemaluan ke Perempuan
Polsek Klojen tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus viralnya video seorang pria diduga memamerkan kemaluannya di depan perempuan. Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Semeru, Kota Malang, pada Rabu (1/9/2021).
Wakapolsek Klojen, Kompol Tukimin Hadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengecek lokasi kejadian. Pihaknya juga telah meminta keterangan beberapa warga setempat.
“Jadi indikasinya di jalan pinggir sebelah belakangnya MOG, Jalan Semeru. Saya juga mengambil foto lokasi yang tempat korban duduk,” tuturnya, pada Kamis (2/9/2021).
Menurutnya, pihaknya tengah melakukan penyelidikan melalui nomor polisi dari kendaraan yang digunakan pelaku. Di mana dalam video tersebut juga tampak plat nomor polisi kendaraannya.
“Kita masih menyelidiki dulu melalui nomor platnya itu. Kebetulan motornya itu sudah dijual sama dokter gigi. Kita sudah menerjunkan anggota untuk menelusuri motornya dibeli siapa. Nanti kita telusuri siapa yang beli.” bebernya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti