MALANG, Tugumalang.id – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (FITK UIN Malang) mengirimkan mahasiswa sebagai delegasi dalam ajang Pidato Bahasa Melayu se Asia Tenggara atau ASEAN yang dihelat di Brunei Darussalam.
Sebelumnya pihak UIN Malang telah menerima undangan dari Rektor Universitas Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Brunei Darussalam sejak 15 Agustus 2024 lalu. Ajang pidato Bahasa Melayu dengan tajuk Maqasid Syariah Teras Matlamat Pembangunan Mampan diselenggarakan pada 26-28 September 2024 di Dewan Jubli UNISSA serta Balai Khazanah Sultan Haji Hassanal Bolkiah.
Melalui event pidato Bahasa Melayu tersebut, mahasiswa dapat menambah rasa percaya diri dan bersaing secara sehat dalam sebuah event kejuaraan.
Baca Juga: FITK UIN Malang Bakal Gelar Konferensi Internasional ICIED ke-9 2024, Simak Jadwalnya di Sini!
Mahasiswa perwakilan delegasi FITK UIN Malang, Mirza mengatakan bahwa ia fokus pada prinsip Hifdzun Nafs dari lima prinsip Maqashid Syariah. Ia menyoroti perlindungan pada rasa kemanusiaan yang menyorot tentang penyerangan warga Palestina oleh Israel.
Menurut Mirza perlakuan Israel sangat bertolak belakang dengan prinsip Hifdzun Nafs. Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya yang menyampaikan pesan tentang pentingnya kemanusiaan.
“Pesan kedamaian antar manusia khususnya sebagai bagian dari masyarakat Melayu agar tercipta kehidupan yang adil, sejahtera, dan lestari,” tuturnya.
Apa yang disampaikan Mirza sesuai dengan tema event pidato Bahasa Melayu tersebut yakni menuju pada Matlamat Pembangunan Mampan atau pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: FITK UIN Malang Tanamkan Jiwa Entrepreneurship Kepada Mahasiswa Baru
Dekan FITK UIN Malang, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd mengapresiasi mahasiswa delegasi UIN Malang yang menurutnya event pidato Bahasa Melayu se ASEAN merupakan langkah yang baik dalam memulai proses mengembangkan jaringan atau networking. Terutama dalam kerja sama antar perguruan tinggi.
“Ini menjadi langkah yang baik dalam memulai proses mengembangkan jaringan atau networking khususnya antar perguruan tinggi,” ujar Prof. Nur Ali.
Agenda pidato Bahasa Melayu se ASEAN bertujuan untuk menampilkan bakat terpendam yang dimiliki oleh para mahasiswa. Terutama dalam hal bidang penyiaran umum serta membuka cakrawala dan pengetahuan agar para mahasiswa dan perguruan tinggi bisa menggunakan Bahasa Melayu.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra.
editor: jatmiko