Tugumalang.id – Di era digital yang semakin berkembang dengan pesat membuat media digital berperan sangat penting khususnya bagi pelaku UMKM di Malang. Setiap pelaku UMKM harus melek terhadap perkembangan digital salah satunya dengan memahami literasi keuangan digital.
Dengan memahami literasi keuangan digital, UMKM di Kota Malang dapat bersaing dalam mengembangkan usahanya ke depan. Saat ini, pengetahuan mengenai literasi keuangan digital tidak hanya sekedar kebutuhan saja, melainkan sudah menjadi gaya hidup. Oleh karena itu, pelaku UMKM harus memahami literasi keuangan digital dengan baik.
Demikian paparan Efrinal Sinaga, Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia, dalam kegiatan meningkatkan literasi keuangan digital bagi masyarakat di Malang, pada Kamis (21/6/2023) di gedung MCC.
Baca Juga: Sam Sutiaji dan Bunda Widayati “all out” Promosikan Produk UMKM di Indonesia Fair 2023
Acara bertajuk “Generasi Muda Semua Bisa” tersebut memiliki fokus untuk membidik peluang usaha yang tepat di era generasi milenial. Gelaran talkshow dihadiri oleh sebagian besar para pelaku UMKM, masyarakat umum, hingga para Mahasiswa di Malang. Selain itu, juga terdapat beberapa pembicara yang inovatif dalam bidangnya.
Efrinal Sinaga, Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia, mengatakan bahwa kemajuan era digital harus diiringi dengan upaya yang berkelanjutan untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
“Sekitar 80 persen UMKM yang bisa bertahan kini adalah yang sudah onboarding ke dalam ekosistem digital, hal ini akan membuat dan mendukung pelaku UMKM semakin berkembang,” ujarnya.
Pentingnya melek dan paham digital dalam dunia usaha merupakan tantangan tersendiri untuk bersaing dengan kompetitor. “Dibutuhkan strategi yang benar pada pemanfaatan digital marketing, sumber daya manusia, dan khususnya digitalisasi dalam keuangan,” ujar Founder Pelanusa itu.
Maka dari itu, UMKM harus adaptif dalam mempertahankan bisnisnya untuk bersaing dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih cermat dalam pembelanjaannya. Salah satunya dengan adanya alternatif permodalan dengan cara pembiayaan digital. Adanya hal tersebut sangat penting bagi sektor UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke depannya.
Adanya upaya yang dapat dilakukan untuk pengelolaan keuangan UMKM juga termasuk dasar yang harus dipahami para pelaku usaha. “Mampu menjaga likuiditas cash to cash period, piutang yang diterima dan utang yang harus dibayar, hingga memahami mengenai instrumen investasi,” ujar Reggy Sinaga, pembicara yang lain.
Salah satu hambatan yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Malang baik rintisan anak muda maupun orang dewasa adalah biaya permodalan dan SDM. “Saat terjun ke dunia bisnis, anak muda, khususnya mahasiswa, terkadang mengalami kendala dalam permodalan karena tidak semua mahasiswa yang ingin membuka usaha memiliki aset yang dapat menunjang usaha mereka,” kata Founder Kargoin itu.
Untuk mendukung usaha yang dibangun anak muda, Abid memberikan masukan kepada Akulaku untuk membantu memberikan permodalan bagi bisnis mereka. Hal tersebut dapat didukung dengan pengajuan proposal mahasiswa yang bertujuan untuk menarik direct investment yang dapat mewujudkan perkembangan bisnis.
Penulis: Efryca Ayu Nabella & Rafida Tri Pitaloka (Magang)
Editor: Herlianto. A