Tugumalang.id – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama jajarannya meninjau langsung perahu rakit yang digunakan ratusan siswa untuk menyeberangi Sungai Brantas pada Rabu (4/9/2023). Hasilnya, Pemkot Malang bakal menyediakan mobil antar jemput sekolah dan melarang siswa menggunakan getek atau perahu rakit yang dinilai berbahaya itu.
Wahyu yang sempat mencoba naik perahu rakit dan menyeberangi Sungai Brantas itu menyampaikan bahwa kondisi rakit tersebut cukup berbahaya. Dia kemudian meminta jajarannya segera menyediakan kendaraan antar jemput sekolah untuk siswa agar tak menggunakan perahu rakit itu.
Baca Juga: Perbaikan Jembatan Gantung Mergosono Kota Malang Diproyeksikan Rampung Desember 2023
“Jadi saya sudah minta Disdikbud, BPBD, Kecamatan dan Satpol PP untuk menyiapkan kendaraan di tiap jam berangkat dan pulang sekolah,” kata Wahyu.
Menurutnya, kendaraan antar jemput sekolah itu akan disediakan selama proses perbaikan Jembatan Gantung Mergosono Kota Malang berlangsung. Dia menargetkan jembatan itu bisa rampung pada akhir November 2023 mendatang.
Pihaknya juga telah meminta DPUPR-PKP Kota Malang untuk mendahulukan atau mempercepat pengerjaan akses pejalan kaki di Jembatan Gantung Mergosono tanpa mengurangi kualitas konstruksi jembatan.
Baca Juga: Mata 2 Warga Mergosono Terkena Semburan Ular Cobra
Wahyu mengungkapkan bahwa mayoritas pengguna perahu rakit tersebut merupakan pelajar di wilayah Mergosono dan Bumiayu yang berjalan kaki saat berangkat atau pulang sekolah. Dikatakan, setidaknya ada sekitar 125 pelajar yang menggunakan perahu rakit itu saat jembatan diperbaiki.
Di sisi lain, Wahyu juga menyarankan masyarakat umum tak menggunakan perahu rakit dan menggunakan jalur alternatif lain selama jembatan diperbaiki. Dia menilai bahwa perahu rakit itu cukup berbahaya. Terlebih menurutnya, musim penghujan diperkirakan akan segera tiba.
Diketahui, perahu rakit itu dibangun oleh warga dari paguyuban keramba di wilayah Mergosono untuk membantu ratusan siswa dan warga pejalan kaki usai akses Jembatan Gantung Mergosono ditutup untuk perbaikan.
Untuk sementara waktu, Wahyu meminta penyedia perahu rakit itu memperkuat keamanan ketika ada warga yang terpaksa menggunakan rakit tersebut. Namun dia tetap menyarankan masyarakat menggunakan jalur darat agar lebih aman.
“Melihat situasi yang ada, kalau tidak perlu ya jangan menggunakan getek, kalau sementara itu yang digunakan kami minta diperkuat keamananya,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A