BATU – Ketersedian minyak goreng di Kota Batu hingga kini ditengarai ludes. Padahal, harga minyak goreng oleh Pemerintah sudah diseragamkan jadi Rp 14 ribu untuk menstabilkan harga komoditi pangan yang sempat melonjak tajam ini.
Salah satu pedagang toko grosir di Kota Batu, Sri Murniyati membenarkan jika ketersediaan minyak goreng di Kota Batu mulai langka, bahkan ludes sejak sepekan yang lalu. Minyak goreng yang dia jual saat ini didapatkan dia dengan susah payah dengan harga tak masuk akal.
”Lalu kemarin saya baru tahu di medsos kalau harga sudah harus seragam Rp 14 ribu. Bagus sih, tapi ya gimana wong saya ini dapat yang harga lama. Ya pasti saya yang rugi,” kata dia, Minggu (23/1/2022).
Ketidakstabilan harga ini sudah dirasakan bahkan sejak September 2021 lalu. Akibatnya, Sri harus mengeluarkan pengeluaran tak stabil. Pekan lalu, dia mendatangkan 230 karton isi 12 botol dengan harga Rp 18 ribu per liternya.
”Kalau dihitung sejak September 2021 lalu itu ya ada kenaikannya sampai Rp3.600. Saya di toko grosir jualnya cuman bisa ambil untung Rp 800,” tutur pemilik toko grosir di Jalan Dewi Sartika ini.
Kerugian juga dirasakan toko retail modern. Warsito Adi, Supervisor Indomaret Batu menuturkan sampai harus membatasi pembeli minyak goreng. Tiap orang, kata dia hanya boleh membeli minyak goreng 2 liter.
”Ini biar gak diborong, tapi ternyata dijual lagi. Beberapa hari ini saya amati banyak yang bolak-balik beli, tapi bajunya beda,” ungkapnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor:jatmiko