MALANG, Tugumalang.id – Apabila mengunjungi Pasar Besar, tak lengkap rasanya jika tidak mampir di Warung Lama H Ridwan, salah satu kuliner legendaris. Warung yang menjual rawon dan aneka makanan khas Jawa Timur tersebut sudah menempati Pasar Besar sejak pasar itu dibangun di tahun 1925.
Bahkan, sebelum Pasar Besar ada, H Ridwan sudah berjualan dengan menggunakan pikulan. Tak heran jika tempat ini diberi nama Warung Lama H Ridwan. Ini menegaskan bahwa warungnya dulunya sangat tradisional.
“Dari dulu lokasinya di Pasar Besar. Dulu dipikul sebelum Pasar Besar (dibangun). Makanya namanya Warung Lama karena dulu sebelum ada pasar, ada warung ini,” jelas Yusuf Bachtiar (73), generasi ketiga pemilik Warung Lama H Ridwan.
Baca Juga: Kuliner Ekstrem Legendaris, Depot Sate Bu Ria Sediakan Sate Biawak yang Dipercaya Kaya Manfaat
Cucu H Ridwan tersebut pun menunjuk salah satu foto yang memperlihatkan suasana Warung Lama H Ridwan sebelum Pasar Besar dibangun, yakni di sekitar tahun 1923. Di dalam foto terlihat sejumlah orang beraktivitas di sekitar sebuah pikulan. Foto tersebut dilengkapi dengan tulisan “Soeasana Waroeng Nasi di Pasar Malang Tahun 1920-an.”
Tempat makan ini yang lokasinya tak jauh dari pintu masuk Pasar Besar ini menyediakan aneka menu berbahan dasar daging sapi. Ada rawon dan gule daging sapi yang paling banyak dicari orang. Ada juga soto daging, bali daging, krengsengan daging sapi, sate usus, dan sate komoh.
Baca Juga: Taste of Asia di Atria Hotel Malang, Sajian Buffet Kelezatan Autentik Kuliner Asia di Meja Anda
Di awal berdirinya warung, mereka hanya menjual rawon, gule, dan sate komoh. Lambat laun, menu yang dijual terus berkembang mengikuti permintaan pelanggan.
Beberapa tahun lalu, mereka menambahkan menu ayam lodho pedas yang merupakan resep dari almarhum Bondan Winarno. “Ayam lodho yang paling baru, (resepnya) dari Pak Bondan,” kata pria yang mengelola Warung Lama H Ridwan sejak tahun 1972 ini.
Ada alasan Warung Lama H Ridwan tetap bertahan di tengah gempuran kuliner dan pasar modern. Mereka tetap menjaga kualitas rasa dan harga yang dipatok pun masih terjangkau. Rasa-rata satu porsi nasi dan lauk dijual seharga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu.
Rawon yang menjadi menu unggulan di warung ini memiliki rasa yang gurih dan bumbunya tidak terlalu pekat. Rawon ini sangat cocok disantap dengan sate komoh atau sate usus sapi. Jika tidak ingin makan berat, mendol dan tempe goreng bisa menjadi pendamping yang tak kalah enak.
Untuk mengelola warung ini, setiap hari Yusuf bangun sekitar pukul 03.00 WIB. Sebelum pukul 07.00 WIB pun ia sudah berada di warung untuk mempersiapkan makanan yang akan dijual.
Warung Lama H Ridwan buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Khusus di bulan Ramadan, Warung Lama H Ridwan tutup selama 40 hari hingga akhir perayaan Idul Fitri.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A