Tugumalang.id – Kuliah perdana D4 Bisnis Properti Vokasi UMM berlangsung di Lumajang. Melalui program Project Base Learning (PBL), puluhan mahasiswa tersebut melakukan praktik langsung di lapangan.
Yakni, semacam real project dengan melakukan inspeksi langsung properti terhadap sebuah gudang di Kabupaten Lumajang. Inspeksi langsung gudang adalah menentukan nilai wajar sewa properti, sesuai permintaan pihak ketiga.
”Kebetulan pemberi tugas alias pihak ketiga yang mau sewa gudang itu lokasinya di Lumajang. Jadi, kami turun lapangan sesuai permintaan klien,” ucap Kaprodi D4 Bisnis Properti UMM Eka Risky Angga Pramuja MEc Dev.
Baca Juga: Pengusaha Vokasi UMM Ungkap Tips Menuai Cuan Sejak di Bangku Kuliah
Dari inspeksi langsung itu, sambung Angga, klien akan mendapatkan gambaran berapa harga sewa ideal gudang. Sehingga ketika pemilik gudang mengajukan harga, pihak klien bisa melakukan penawaran sesuai dari hasil inspeksi langsung. Atau secara gampangnya, klien sudah mengantongi harga sewa ideal.
”Inspeksi langsung akan mengetahui, setidaknya harga batas bawah dan harga batas atasnya. Klien pun tidak perlu bingung untuk bernegosiasi harga, karena sudah mengetahui kisaran harga,” ujar pria berkaca mata minus tersebut.
Menurut Angga, proyek tersebut memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa sekaligus memberi manfaat konkret kepada Masyarakat.
Baca Juga: Motto Hidup BJ Habibie Antar Mahasiswi Vokasi UMM Ini Raih IPK Tertinggi
”Target model pembelajaran di Vokasi, hampir delapan puluh persennya kan hand on. Maka inpeksi langsung ini wujud nyatanya,” ungkap Angga.
Pada proyek tersebut melibatkan puluhan mahasiswa dan satu orang praktisi dari Kantor Jasa Penilai Publik Dino Farid dan Rekan (KJPP). Khusus mahasiswa tidak hanya maba (mahasiswa baru) yang diajak serta, tapi juga mahasiswa dari dua angkatan di atas mereka. Masing-masing, angkatan 2022 dan 2021.
Dalam proses pengerjaan inspeksi langsung sengaja melibatkan non mahasiswa baru. Dari penjelasan yang disampaikan Angga, bertujuan untuk menambah pengalaman mahasiswa. Khususnya, melatih leadership dan tanggung jawab hirarki.
Karena proses real project itu layaknya mekanisme organisasi yang berlaku di perusahaan tempat mereka nanti. Yakni, kantor jasa penilai publik.
“Cara kerjanya kami seeting benar-benar seperti di perusahaan yang sesungguhnya. Ada pembagian tugas berdasarkan pengalaman,” katanya.
Hirarki yang dimaksud Angga adalah pembagian jobdesk kepada mahasiswa. Artinya, mahasiswa diberi peran sesuai angkatan. Kali ini, mahasiswa angkatan 2021 sebagai asisten manajer project. Mahasiswa angkatan 2022 sebagai asisten supervisor project dan mahasiswa angkatan 2023 sebagai asisten junior project.
Hasilnya, ketiga angkatan mahasiswa itu pun mampu bekerja bersama dalam tim. Termasuk dalam melaksanakan tugas inspeksi langsung, berjalan dengan dengan baik. Lebih penting lagi, mampu menjadi problem solving untuk masyarakat dan dudi (dunia industri).
”Mereka, mahasiswa itu juga belajar tentang kerja tim, kepemimpinan, berkomunikasi dengan beragam pemangku kepentingan. Ini real, untuk menghadapi dunia nyata,” tambah Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Assoc Prof Tulus Winarsunu.
Menurut Tulus, semua prodi memang dipacu untuk melibatkan dudi pada model pembelajaran. Sehingga kesiapan mereka sebelum lulus sudah teruji. Bahkan, keahlian yang mereka dapatkan selama bergabung dengan dudi juga dibuktikan dengan sertifikat. Ini yang akan menjadi “senjata” andalan bagi lulusan Vokasi UMM.
Setiap prodi, kata Tulus, minimal akan mendapatkan empat sertifikasi keahlian. Adanya sertifikasi itu sebagai tolo ukur kalau kemampuan mereka memang sudah teruji.
”Vokasi mencetak lulusan yang terampil bekerja dan wirausaha. Jadi, sebuah kebohongan kalau lulusan Vokasi UMM sampai nganggur. Karena dengan melihat kompentasi keahlian yang mereka dapatkan, sudah bisa untuk menaklukkan pasar kerja,” beber Tulus.
Prodi Vokasi UMM tercatat ada lima. Yakni D-3 Perbankan, D3 Keperawatan, D3 Teknik Elektronika. Dua prodi, jenjang D4 yakni Agribisnis Unggas dan Bisnis Properti. ”Setiap prodi memiliki keunggulan dan ciri khasnya untuk menjawab pangsa pasar akkerja,” jelas Tutus.
Lulusan D4 Bisnis Properti misalnya, menghasilkan lulusan yang terampil di empat bidang. Yakni, Agency Property, penilaian properti, developer, konsultan investasi di bidang properti dan menjadi project manager yang andal.
Editor: Herlianto. A