Tugumalang.id – Dalam sepekan terakhir, Kota Batu diwarnai banyak peristiwa menarik. Terutama soal kabar terbaru dari nasib 2 remaja yang dipolisikan lantaran ketahuan corat-coret ‘Open BO’ pada baliho Puan Maharani. Kabar baiknya, kasus itu berujung damai.
Kabar baik lagi, status PPKM di Kota Wisata ini juga diturunkan menjadi level 3.
Nah, seperti apa situasi dan kondisi terakhir di Kota Apel ini selama PPKM Level 3? Berikut, Tugu Malang ID merangkum peristiwa dan informasi yang terjadi selama sepekan belakangan di Kota Batu:
1. Mal di Kota Batu Mulai Buka Terbatas
Penurunan status level 3 masa PPKM di Kota Batu membawa angin segar bagi pelaku usaha di mal dan perbelanjaan, seperti di Lippo Plaza Batu. Kini, mereka kembali beroperasi dengan membatasi jumlah pengunjung 50 persen dari total kapasitas gedung.
Selain itu, pengecualian juga diberlakukan degan melarang anak usia di bawah 12 tahun dan lansia karena rentan tertular dan menularkan. Sebelum masuk, Lippo Plaza Batu mewajibkan pengunjung menunjukkan sertifikasi vaksin COVID-19.
”Karena kedua kelompok usia ini memang rentan tertukar dan menularkan. Pembatasan ini sesuai aturan yang juga sudah diterapkan mal di kota lain yang PPKM Level 3,” terang Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Malang Raya, Suwanto.
2. Destinasi Wisata di Kota Batu Belum Boleh Buka
PPKM Level 3 masih belum berpihak pada pengelola pariwisata di Kota Batu. Mereka kembali gigit jari. Sektor pariwisata baru boleh dibuka setelah suatu wilayah dinyatakan masuk Level 2.
2 bulan tidak beroperasi, Taman Rekreasi Selecta merugi Rp 2 miliar karena tanpa pemasukan, namun biaya operasional tetap jalan.
Jatim Park Group juga, terancam pailit atau paling tidak menjual aset-asetnya untuk bertahan hidup.
3. Pelaku Vandalisme Baliho Puan Minta Maaf
Usai terancam dipolisikan, 2 remaja yang ketahuan corat-coret baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani, minta maaf. Usai itu, DPC PDIP Kota Batu resmi mencabut laporannya, pada Kamis (2/9/2021). Kasus ini berujung damai.
Belakangan diketahui, kedua pelaku mengaku aksi itu dilakukan dalam rangka lomba yang diadakan sebuah komunitas di Malang. Lomba vandalisme ini ditujukan untuk kritik pemerintah dengan hadiah senilai Rp5 juta.
Aksi dilakukan di 4 titik yakni di depan Balai Kota Among Tani, Perempatan Selecta, Jalan Sultan Hasanudin, dan yang terakhir pada baliho Puan.
Ketua DPC PDIP Kota Batu, Punjul Santoso, mengaku memaafkan perbuatan mereka, karena bagaimanapun keduanya adalah aset generasi bangsa yang juga punya hak berekspresi dan beraspirasi. Namun, semua harus disalurkan dengan cara yang baik dan benar. Bukan dengan cara merendahkan nama baik seseorang. ”Masih ada cara lain yang lebih elok. Kita gak alergi kritik kok, sampaikan saja ke kita,” tegas Punjul.
Kasus ini menjadi pembelajaran bersama agar tidak ada lagi kasus serupa, terhadap tokoh bangsa yang lain. ”Ada yang tanya, urusan baliho aja dibikin besar? Bukan soal itu, tapi ini semata-mata menjadi pembelajaran bagi semua,” jelas dia.
4. Lampu PJU Masih Dimatikan
Seiring penurunan status menjadi PPKM Level 3, Kota Batu mulai melonggarkan sejumlah kebijakan. Namun soal wacana menyalakan kembali lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), tak jadi terealisasi. Sebelumnya, usulan ini sudah diusulkan Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.
Namun, Kapolres Batu, AKBP Catur C Wibowo, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan analisis dan evaluasi (anev). ”Kami anev dulu. Karena bagaimanapun, soal mobilitas kita masih dalam penilaian dan dipantau oleh pemerintah pusat. Baik lewat Facebook Mobile, Google Traffic, dan dari pencahayaan,” terang Catur, pada Jumat (3/9/2021).
Catur berpesan, meski level PPKM di kota apel ini sudah turun, masyarakat diimbau jangan lengah. ”Kita masih harus tetap waspada. Penyakit inikan tidak bisa dilihat, tidak bisa dirasakan, tapi begitu kena efeknya luar biasa. Jadi saya harap prokes (protokol kesehatan) masih harus diterapkan dengan ketat,” tegasnya.
Meski begitu, untuk kebijakan penyekatan kendaraan masuk ke Kota Batu sudah mulai dilonggarkan. Penyekatan yang dilakukan di Pos Pendem dan juga Pos Giripurno sudah mulai dibuka.
Begitu juga untuk pengalihan arus di sejumlah titik kota seperti di Jalan Gajah Mada atau kawasan Alun-alun Kota Batu, sudah mulai dibuka.
5. Tempat Relokasi Pedagang Pasar Besar Batu Mulai Digarap
Revitalisasi Pasar Besar Kota Batu ditarget bisa dimulai pada November 2021 mendatang. Sembari menunggu proses tender dari Kemen PUPR, kini Pemkot Batu mulai membangun tempat relokasi pedagang sementara selama masa pembangunan.
Tempat relokasi sementara ini bertempat di kawasan Stadion Brantas Kota Batu. Nantinya, di sana akan dibangun kios semi permanen untuk dipakai berdagang hingga bangunan pasar baru siap ditempati maksimal Mei 2023.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Eko Suhatono, berharap 3 ribu pedagang di Pasar Induk Kota Batu itu bisa segera pindah pada Oktober 2021 mendatang.
”Dengan begitu, pengerjaan fisik bangunan bisa dikebut mulai November 2021. Kita sudah harus cepat merespon karena diburu waktu. Tentu proses relokasi akan disiapkan dengan matang,” ujarnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti