Tugumalang.id – Dalam sepekan terakhir, Kota Batu diwarnai berbagai macam peristiwa. Utamanya masih soal upayanya lepas dari status PPKM Level 3. Mulai dari dibahas aturan pembatasan lalu lintas dengan skema ganjil genap hingga capaian vaksinasi yang sudah di angka 70 persen.
Selain itu, juga ada inisiden di mana warga Songgoriti menangkap basah TNI gadungan yang sedang memalak warga.
Berikut, Tugu Malang ID merangkum peristiwa dan informasi yang terjadi selama sepekan belakangan di Kota Batu:
1. Forkopimda Batu Kaji Aturan Lalu Lintas Ganjil Genap
Pemberlakuan aturan pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap di Kota Batu masih menjadi perdebatan cukup panjang. Pemkot Batupun masih pikir-pikir menerapkan rekayasa lalu lintas sesuai Instruksi Mendagri No 43 Tahun 2021 ini.
”Saya rasa situasi arus lalu lintas di Kota Batu masih kondusif. Artinya, kami masih memandang sistem ganjil genap ini belum perlu diterapkan, saat ini,” kata Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, usai hadir di Forum Lalu Lintas, pada Selasa (28/9/2021).
Meski begitu, lanjut Dewanti, penerapan rekayasa lalu lintas ini tidak menutup kemungkinan dilakukan. Terlebih, jika ada instruksi langsung dari Mendagri atau Kapolri.
”Artinya, kami masih belum merasa (sistem ganjil genap) tidak kita lakukan, seperti biasa saja sudah cukup. Tapi kita tetap punya plan A, plan B, sampe plan Z,” ujarnya.
Alasanya, menurut perempuan yang akrab disapa Bude ini, bukan karena pertimbangan Kota Batu yang sudah masuk PPKM level 1 versi Kemenkes. Namun, lalu lintas bukan parameter utama dalam mencegah penularan virus COVID-19.
Hal senada dikatakan Kapolres Batu, AKBP I Nyoman Yogi Hermawan bahwa pihaknya tidak ingin terlalu terburu-buru menerapkan kebijakan tanpa kajian yang komprehensif. Jika dipaksakan tanpa kajian strategis, maka akan menimbulkan dampak secara beruntun.
”Kuatirnya nanti malah nambah macet, kerumunan, dan akhirnya membuat aktivitas perekonomian di kota wisata ini jadi terganggu. Banyak aspek juga yang harus dipertimbangkan,” kata Yogi.
Meski begitu, lanjut Yogi, Polres Batu bersama Dinas Perhubungan akan berkoordinasi dengan wilayah Kota Malang dan Kabupaten Malang terkait aturan ini. Dengan begitu, realisasinya nanti bisa lebih tertata, tidak parsial.
”Kalau nanti memang tepat, maka dari kami sudah siapkan dua titik yang akan diberlakukan ganjil genap yaitu di Pos Pendem dan jalan menuju Jatim Park 2 (Jalan Oro-Oro Ombo),” tandasnya.
2. Capaian Vaksinasi COVID-19 Sudah 70 Persen
Capaian vaksinasi dosis pertama di Kota Batu sudah tembus 70,54 persen. Jika dirincikan, vaksinasi untuk tenaga kesehatan 132 persen, pelayan publik 453 persen, masyarakat umum 55 persen, dan remaja 9,30 persen. Namun, untuk lansia masih 36 persen.
Artinya, bisa dikatakan herd immunity di kota wisata ini telah terbentuk, sebagaimana parameternya yakni 70 persen penduduknya telah tervaksin. Kota Batu jadi kota ke-9 di Jawa Timur yang mencapai herd immunity.
Delapan daerah lain yang juga telah mencapainya yakni Kota Mojokerto, Surabaya, Kediri, Blitar, Malang, Pasuruan, Madiun, dan Kabupaten Jombang.
Lalu, apakah dengan ini Kota Batu bisa turun level? Jika merunut Inmendagri, capaian lansia harus ada di angka 40 persen untuk menuju level 2.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Kartika Trisulandari menjelaskan bahwa sebenarnya dari data ril miliknya, capaian vaksinasi lansia sudah menyentuh angka 40 persen. Namun, data yang dirilis adalah 36 persen. Data itu berdasar data dari KPCPEN. ”Data ril di kami sudah 40 persen, tapi ada beda dengan data dari KPCPEN yang masih 36,17 persen,” ungkapnya, pada Kamis (29/9/2021).
3. PAD Kota Batu Tahun 2021 Merosot Hingga Rp 99 Miliar
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu Tahun 2021 sedang jadi sorotan. Pasalnya, terjadi penurunan sangat tajam. Mencapai Rp 99 miliar dari target Rp 143 miliar. Legislatif mengaku kecewa berat dengan capaian tersebut.
Hal ini terungkap usai menghadiri rapat paripurna penyampaian tanggapan wali kota atas pandangan Fraksi DPRD Kota Batu terkait pembahasan PAK 2021, pada Senin (27/9/2021), secara virtual.
”Intinya, atas capaian itu kami selaku legislatif kecewa. Karena pandemi itu bukan alasan,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Heli Suyanto.
Menurut dia, penurunan tajam itu dinilainya sangat fatal karena dikhawatirkan mengganggu realisasi potensi lain yang belum digarap seperti usaha-usaha baru. Pandemi bukan alasan yang logis.
”Namun ini lebih pada soal bagaimana kinerja OPD selama ini menggali potensi yang sudah ada. Masih banyak juga usaha-usaha baru yang belum ditarik pajak dan retribusi,” kata dia.
”Harusnya, OPD harus proaktif, karena mereka juga digaji. Belum lagi dapat TPP besar. Kalau alasan jarak? luas Kota Batu ini paling banter jauh cuma 20 kilometer, gak sampai sehari udah sampe,” pungkasnya.
4. Pria Menyaru Anggota TNI Peras Uang Warga Vila Songgoriti
Seorang pria diduga mengaku-ngaku sebagai anggota TNI AD babak belur dihajar warga Kota Batu. Sebelum itu, dia berkeliling dari vila ke vila di Kelurahan Songgokerto mencari sumbangan uang. Alasannya untuk perayaan HUT ke-71 TNI.
Pria paruh baya ini diketahui datang dengan menggunakan sepeda knalpot brong sekira pukul 13.00 WIB. Total, dia sudah berhasil menggarong 8 pemilik vila sebelum dicurigai warga dan dilaporkan kepada Babinsa setempat.
Danramil Kota Batu, Abdul Kodir menuturkan bahwa saat pelaku dimintai keterangan dan bukti keanggotaan oleh Babinsa, pelaku tidak bisa membuktikan. Spontan, saat itu warga ikut kesal dan ikut memberi hadiah bogem mentah hingga pelaku bonyok.
Kronologinya, pelaku meminta sumbangan uang kepada sejumlah warga dengan alasan perayaan HUT TNI. Total, sudah ada delapan warga yang dia mintai sejumlah uang yang terkumpul Rp 435 ribu.
”Kita berhasil mengamankan uang Rp 435 dari kantong pelaku. Belum tahu apakah sudah ada uang lain yang terkumpul. Ngakunya baru pertama kali,” katanya, usai menggelandang TNI gadungan ini ke Mako Koramil.
Dalam aksinya, pelaku mengaku berpangkat Mayor dengan nama Suharto Prasetiawan. Namun, berbeda dalam foto identitasnya, pada seragam terpasang lencana pangkat Mayor. Sementara, pada seragam, pangkat yang dia kenakan adalah Letda.
5. Akses Jalan ke Stadion Brantas Ditutup Selama 1,5 Tahun
Pembangunan tempat relokasi sementara bagi pedagang Pasar Besar Kota Batu rupanya tak hanya terbatas di halaman parkir Stadion Brantas. Karena pembangunan bangunan semi permanen ini melebar hingga memakan sebagian badan jalan barat Stadion.
Alhasil, akses Jalan Stadion Barat Kecamatan Batu ini tidak bisa dilewati. Jika akan lewat sini, lebih baik mencari jalur lain. Rencananya, penutupan akses ini berlangsung hingga 1,5 tahun ke depan hingga revitalisasi pasar selesai.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Eko Suhartono saat ditanya apakah memang sedari awal bangunan semi permanen hingga memakan jalan? Dia berdalih ingin menampung seluruh pedagang.
”Paling penting itu semua pedagang bisa masuk ke sini dulu, kami usaha lakukan yang terbaik,” kata Eko, di lokasi.
Eko menambahkan bahwa pihaknya mengantongi SK Wali Kota terkait penetapan lokasi. Jika nanti memang ada berbenturan dengan aturan jalan dari PUPR, kata Eko akan dievaluasi lebih lanjut. ”Target akhir Oktober bangunan relokasi ini sudah selesai,” tegasnya.
Lebih lanjut, terkait mekanisme komunikasi dengan pedagang, Eko mengaku sudah melakukan diskusi terbuka. Termasuk untuk memberikan solusi bongkar muat PKL Pasar Pagi yang bisa dialihkan di sisi timur stadion.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti