Tugumalang.id – Seorang mahasiswi dan model di Malang, JT (20), menjadi korban pelecehan seksual atau fetish mukena. Kontan, hal ini membuat geger karena kasus fetish seperti ini baru kali ini muncul di muka publik. Diduga, korbannya bukan hanya JT seorang.
Kepada wartawan, JT mengaku terjebak oleh D, pelaku yang menggunakan modus sebagai pemilik toko online bernama Riya. Dalam aksinya menawari menjadi model itu, dia juga menyamar sebagai perempuan.
Kronologinya, kata dia, di hari pemotretan, dia malah justru bertemu dengan seorang laki-laki dan 2 orang perempuan. Laki-laki tersebut berinisial D dan mengaku sebagai lulusan salah satu kampus swasta di Malang.
Lelaki ini kemudian juga dengan lancarnya bilang kalau owner toko online sebenarnya tidak datang saat sesi pemotretan tersebut.
“Mas D ini menyambi bekerja di pabrik milik juragan99, katanya. Kami sempat saling bercerita sembari menunggu giliran foto. Beliau orang yang sangat ramah dan menyenangkan meskipun sedikit selalu berdebat bahwa dia mengira aku Arab,” bebernya.
Kemudian, tiba-tiba suatu hari korban menemukan fakta bahwa R yang mengaku sebagai perempuan sekaligus owner toko online tersebut ternyata adalah fotografer berinisial D yang sebelumnya memotret korban.
“Ditemukan juga twitter di mana akun tersebut adalah OA fetish mukena sehingga foto kami digunakan sebagai bahan (ejakulasi) mereka. Tentu saja, semua postingannya menjijikkan, perempuan memakai mukena yang merecord hal-hal asusila seperti akun fetish pada umumnya,” ungkapnya.
“Di situ terdapat postingan hasil semua photoshoot kami para model GM beserta tag IG (Instagram) kami. Semenjak itu, paguyuban kami tidak lagi bekerja sama dengan GM. Begitupula aku, memutuskan untuk tidak lagi collab dengan GM,” sambungnya.
Mengetahui hal tersebut, beberapa model yang sudah kadung bekerja sama dengan toko online tersebut langsung menghubungi nomor atas nama R dan D itu untuk menghapus foto-foto mereka di akun IG toko online dan akun fetish mukena tersebut. Bukannya dihapus, malah kontak para model diblokir.
“Bagaimanapun kasus tersebut termasuk ke dalam pelecehan dan penyalahgunaan kerja sama. Sampai saat ini chatku nggak dibalas sama mas D, diblokir pun enggak. Aku masih bisa mengetahui ketika beliau online dan sengaja nggak merespon,” tuturnya.
“Sebenarnya masih ada beberapa kejanggalan yang aku rasakan. Pertama, hasil photoshoot tidak pernah dipost di feeds. Bagaimana mungkin beliau repot-repot membayar kami para model dan fotografer, menyiapkan studio dan MUA, tapi foto kami hanya dipost di snap yang lenyap setelah 24 jam? Selain itu, photoshoot menggunakan mukena yang sama di waktu yang berbeda. Dan masih banyak kejanggalan lainnya,” herannya.
Sementara itu, AZ (21), yang juga menjadi salah satu korban mengaku mengetahui identitas asli Riya ini adalah D melalui aplikasi Get Contact.
Hal ini bermula di bulan Agustus 2021 barulah belang D terungkap melalui salah satu model berinisial AMN. Dia mengatakan ada orang yang membuat akun Instagram dengan nama @pecinta_mukena dan memposting foto-foto AMN yang memakai mukena.
“Korban (AMN) itu langsung stalking akun twitter itu namanya @pecinta_mukena. Di akun tersebut setiap foto itu captionnya diberi nama lengkap dan juga akun twitternya begitu. Selain itu kualitas fotonya HD, gak mungkin kalau screenshot di Instagram,” tuturnya.
Kemudian, dia dan model-model lainnya langsung menghubungi Riya selaku pemilik toko online tersebut untuk meminta pertanggungjawaban.
“Tapi jawaban Mbak Riya gak mencerminkan dia itu wanita. Karenakan kita panik ya foto kita dibuat seperti itu, malah jawabannya Mbak Riya hanya iya saya gak tahu ya,” ungkapnya.
“Tapi D itu sepertinya. Kita tahu itu dari applikasi Get Contact. Ternyata Mbak Riya itu di Get Contact itu banyak yang namain D,” imbuhnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti