MALANG – Sejumlah bahan pokok mulai mengalami kenaikan harga dalam sepekan terakhir. Selain minyak goreng dan kedelai, harga LPG Non Subsidi pun turut melonjak. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Muhammad Sailendra mengatakan, bahwa pemicu kenaikan harga itu di antaranya konflik internasional.
“Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah memberikan arahan warning (peringatan), mereka memberikan informasi bahea kenaikan harga ini dipicu dari masalah internasional,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya tengah menyiapkan beberapa strategi guna mengantisipasi adanya lonjakan yang berlebihan. Di antaranya menjaga rantai distribusi kebutuhan pokok agar tidak sampai terhambat dan menyebabkan panic buying ataupun penimbunan.
“Kami lakukan pengawasan yang lebih ketat lagi di distributor, agen maupun toko. Harapannya agar ketersediaan barang tetap terjaga. Kalau masalah harga kan kebutuhan, tapi ketersediaan ini yang harus tetep kami jaga,” imbuhnya.
Menurutnya, sejauh ini di Kota Malang tidak ada penimbunan. Hanya saja, diakui Syailendra, barang yang disediakan memang terbatas.
Harga minyak goreng, lanjutnya, saat ini sudah mulai melandai. Terlebih dengan adanya operasi pasar yang terus digalakkan. Sementara untuk kedelai, masih belum dapat dipastikan. Mengingat 90 persen ketersediaan kedelai masih import. “Intinya, yang pertama ketersediaan barang harus tetap terjaga. Kemudian kedua, jika memungkinkan juga ada subsidi seperti minyak goreng yang sudah dilakukan,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: Jatmiko