MALANG – Sampai saat ini polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku dalam kasus pembunuhan anak pada bapaknya, yang terjadi di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (5/1/2022).
Saat ini pelaku, HC (35), masih menjalani pemeriksaan oleh dokter, psikiiater, dan tim medis Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.
“Untuk pemeriksaan kejiwaan pelaku yang diduga mengalami gangguan kejiwaan, sampai dengan saat ini kami menunggu hasil dari pihak psikiater RSJ Lawang. Selanjutnya dari hasil tersebut, akan kami gelarkan dengan para penyidik,” ujar Kasat Reskrim, Polres Malang, AKP Donny Kristian Bara’langi, Kamis (7/2/2022).
Apabila hasil dari pemeriksaan menunjukkan pelaku mengalami gangguan kejiwaan, maka pihak kepolisian akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak RSJ Lawang untuk menentukan tindak lanjut yang tepat.
“Kalau memang yang bersangkutan ada gangguan jiwa, sepenuhnya akan kami serahkan kepada analisa tim medis dan psikiater apakah layak untuk kami tangani atau untuk sementara ditangani oleh tim RSJ,” tutur Donny.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi kejiwaan terduga pelaku saat ini tidak menggugurkan proses hukum yang sudah berjalan.
“Proses hukum tetap berjalan. Kondisi kejiwaan itu kan suatu saat bisa pulih. Apabila pulih prosesnya kita lanjutkan, seperti itu. Jadi tidak menggugurkan proses hukum yang kita tangani,” tegasnya.
Sebelumnya dilaporkan terjadi pembunuhan anak terhadap ayah kandungnya pada Rabu (5/1/2022) di Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Selain membunuh ayah kandungnya, Suradi (65), HC juga melukai kakak kandungnya, P (45). Menurut informasi dari saksi, pelaku telah memiliki indikasi gangguan jiwa sejak kehilangan pekerjaannya selama satu tahun terakhir. Saat ini ia bekerja sebagai buruh serabutan.
Pelaku juga sempat didatangi oleh tim medis Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan terkait kondisi mentalnya. Namun ia menolak dan melarikan diri.
“Beberapa bulan yang lalu, terduga pelaku ini pernah didatangi oleh tim medis dari Puskesmas terdekat. Namun yang bersangkutan melarikan diri. Gejala (gangguan jiwa) muncul semenjak yang bersangkutan kehilangan pekerjaan. Saat ini pekerjaannya si terduga pelaku adalah buruh serabutan, sudah setahunan,” pungkas Donny.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: jatmiko