TuguMalang.id – Kucing liar yang biasa ditemui di jalanan atau perkampungan, tidak jarang mengalami kekerasan manusia. Rupanya hal itu disadari Yayasan Adopsi Hewan Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Let’s Adopt Indonesia (LAI).
Lembaga non komersial ini menyadari terjadinya kekerasan kucing liar, dan mencoba memberikan solusi agar jumlah kucing liar yang menjadi korban kekerasan manusia tidak bertambah.
“Kucing-kucing liar di jalanan seringkali mengalami kerasnya kehidupan, seperti tidak adanya tempat tinggal yang layak. Terkena wabah penyakit dan juga dijahati manusia dengan perilaku abusive terhadap hewan,” terang Carolina Fajar, Head of Operations dari LAI.
Salah satu solusi yang mereka upayakan adalah dengan melakukan Trap-Neuter-Return (TNR) atau steril kucing liar.
Di Kota Malang, LAI bekerja sama dengan komunitas Perkumpulan Kucing Domestik Indonesia (PKDI) untuk melaksanakan kegiatan ini sejak Mei 2022.
Penangkapan dan pelepasan kucing liar ini dilakukan di Kebun Bibit Mojolangu, Kota Malang.
“Kegiatan ini meliputi penangkapan kucing liar, kebiri atau steril, dan pelepasan kembali kucing yang sudah disteril ke tempat asal mereka,” jelas Carol.
Menurut Carol, hingga Jumat (3/6/2022), mereka telah melakukan steril pada 62 ekor kucing.
“69 ekor kucing yang tertangkap, 62 ekor yang berhasil disteril. Yang tidak berhasil disteril itu dikarenakan kucing sakit atau belum cukup umur,” ungkap Carol.
Sebelumnya, LAI pernah melakukan TNR di beberapa kota, seperti di Bekasi Depok dan Semarang. Total ada lebih dari 600 ekor kucing liar yang berhasil disteril.
Steril sendiri merupakan pengangkatan alat reproduksi pada kucing, yakni testis pada kucing jantan dan rahim serta indung telur pada kucing betina. Dengan begitu, mereka tidak akan berkembang biak dan populasi kucing liar bisa terkendali.
Pengangkatan ini tentunya dilakukan oleh dokter hewan sehingga tidak menyakiti hewan tersebut. Setelah steril, kucing-kucing tersebut juga masih bisa hidup normal.
Kegiatan lapangan TNR kucing liar ini dilakukan oleh PKDI yang berbasis di Malang. Kucing-kucing yang tertangkap kemudian dibawa ke Klinik Hewan Kimmy di Lowokwaru, Kota Malang untuk disteril.
“Jika ada kucing yang tertangkap dalam keadaan sakit, kucing akan dirawat di klinik hingga kondisinya sehat. Setelah sehat, kucing akan dioperasi steril dan dilepaskan setelah sembuh,” kata Carol.
Setelah disteril, kucing-kucing ini dirawat. Mereka harus dipastikan sehat dan benar-benar pulih, baru dilepaskan ke habitat asalnya.
Lebih lanjut, Carol menjelaskan manfaat steril pada kucing, khususnya kucing liar. Menurutnya, steril bisa membuat kucing lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
“Mereka akan terhindar dari berbagai penyakit akibat ketidakseimbangan hormon dan kecelakaan atau kekerasan akibat perilaku agresif mereka karena dorongan birahi,” papar Carol.
Ia berharap, dengan adanya TNR ini, kucing-kucing liar di Malang bisa lebih sehat dan bisa hidup berdampingan dengan masyarakat.
“Dengan terkontrolnya populasi dan terjaganya kondisi kesehatan hewan, maka lingkungan juga akan lebih bersih. Masyarakat bisa terhindar dari risiko wabah penyakit dan mengurangi risiko konflik antara manusia dengan hewan. Masyarakat bisa hidup berdampingan dengan harmonis bersama hewan liar sehingga keseimbangan ekosistem juga terjaga,” pungkas Carol.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: Jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id