TUGUMALANG – Komunitas Climate Change Frontier (CCF) membagikan minyak goreng gratis pada PKL dan ibu rumah tangga, di tengah harga minyak yang melambung tinggi dari akhir tahun 2021 sampai awal Januari 2022. Situasi ini membuat komunitas CCF berinisiatif membagikan ratusan liter minyak goreng gratis kepada yang membutuhkan.
Founder CCF, Baskoro mengatakan, memasuki awal tahun 2022, kebutuhan harga minyak goreng mencapai Rp 20 ribu. Hal itu tentu dikeluhkan masyarakat, banyak ibu rumah tangga yang mengeluh harga minyak goreng yang mahal.
Dengan inisiasi untuk membantu sesama, CCF bergerak membagikan minyak gratis kepada pedagang kaki lima hingga ibu rumah tangga.
“Mulai 1 Februari 2022, saya bersama teman-teman dari CCF mulai terjun ke lapangan untuk membagikan minyak goreng ke penjual gorengan sampai kita kumpulkan juga ibu rumah tangga untuk dibagikan minyak goreng,” ujar Baskoro.
Pembagian minyak goreng gratis di awali dari Bondowoso, Jawa Timur. Di wilayah ini, Baskoro bersama timnya mampu membagikan minyak goreng gratis sebanyak sekitar 200 liter. Dengan pembagian 1 liter per orang.
Tak berhenti sampai situ, gerakan membantu sesama itu terus berlanjut hingga ke daerah Malang.
“Kemudian untuk keesokan harinya, kita dari Bondowoso menuju ke Malang. Kita berhenti di Kraksaan, Probolinggo, dan terakhir di Malang. Sasaran kita sama, tetap pedagang pinggir jalan, contoh kalau di Probolinggo itu kita di pedagang ikan asap,” ungkapnya.
Di Malang, CCF yang berdiri sejak 2015 ini menyasar ibu rumah tangga di daerah Klojen. Perjalanan dari Bondowoso ke Malang inilah, komunitas kemanusiaan ini mengahabiskan 200 liter minyak goreng yang dibagikan ke masyarakat.
“Target kami ke pedagang pinggir jalan seperti penjual gorengan dan nasi goreng itu kan mereka butuh minyak goreng. Dan dengan harga yang tinggi pasti memberatkan mereka. Mereka butuh setiap hari,” ungkap Baskoro.
Sementara untuk ibu rumah tangga, menurutnya, minyak goreng menjadi kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya.
“Respon masyarakat saat mendapat minyak goreng dari kami, mereka merasa senang, responnya baik,” katanya.
Dari ratusan liter minyak goreng yang telah dibagikan, Baskoro mengaku, biaya yang ia peroleh dari pembelian minyak itu berasal dari uang pribadi komunitasnya.
Untuk kedepannya, dia mengatakan, akan kembali untuk membagikan minyak goreng gratis, namun dengan melihat kondisi kesetabilan harga minyak goreng yang dijual di pasaran.
“Kalau harga minyak goreng stabil ya kita berhenti, kalau sekarang kan pemerintah sudah memberi kebijakan harga minyak goreng Rp 11.500 itu,” kata dia.
Harapannya, pemerintah tidak hanya mengeluarkan kebijakan, namun harus diterapkan di masyarakat. Dia juga berharap harga minyak goreng bisa kembali normal agar tidak memberatkan masyarakat. (Mila Arinda)
editor:jatmiko