KOTA BATU, Tugumalang.id – Pengembangan kompetensi ASN menjadi komitmen dan perhatian utama dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dengan begitu, jalannya roda pemerintahan dan birokrasi bisa terus menunjukkan kualitas terbaiknya di setiap zaman.
Untuk mewujudkan hal itu, peranan Widyaiswara sangat penting dalam pembentukan karakter dan pengembangan kapabilitas ASN. Dengan begitu, Smart ASN akan mewujudkan Smart Governance.
“Hari ini, tantangan roda pemerintahan semakin kompleks. Sebab itu, jajaran para ASN kita juga harus adaptif,” kata dia saat menghadiri Gala Dinner Jambore Nasional Widyaiswara di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023) malam,
Khofifah menuturkan, dalam setiap proses pelatihan kepemimpinan di BPSDM, pelatihan kepemimpinan jabatan tinggi pratama atau Eselon II, peserta diminta membuat proyek perubahan. Sedangkan untuk pelatihan kepemimpinan administrator dan pelatihan kepemimpinan pengawas, peserta diminta membuat aksi perubahan.
“Yang selalu saya tekankan adalah aksi perubahan yang dilakukan harus diseiringkan Reformasi Birokrasi Tematik dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berdampak. Dari semua format aksi perubahan dan reformasi birokrasi ini harus diikuti efek berdampak,” jelasnya.
Lebih lanjut, widyaiswara harus dituntut adaptif dalam merespon perubahan lokal, regional nasional, maupun Global dari setiap kebijakan yang diterapkan.
“Bagaimana mereka mencoba memahani kebijakan yang harus diadopsi tapi di saat yang bersamaan tetap memberikan penguatan kepada peserta didiknya. Saya lihat, signifikansi hasilnya di Jawa Timur sangat luar biasa,” kata dia.
Selain itu, juga tidak kalah penting adalah mengenali peserta didik agar mampu memaksimalkan kompetensi dan skill-nya. Apalagi, para ASN harus mampu menjadi enabler leader atau pemimpin pemungkin.
“Jika dia ketemu dengan pemimpin yang open mind dan berwawasan luas, maka dia bisa mengeksplor potensi-potensi efektifnya. Sebab itulah, seorang widyaiswara harus mampu membuka pikiran para peserta didik dan membuka jejaring lebih luas,” harapnya.
Sementara itu, Pj. Walikota Batu Aries Agung Paewai menuturkan bahwa sejak kepemimpinan Khofifah pengembangan kompetensi ASN memang jadi perhatian besar. Bahkan hampir 100 penghargaan telah diterima Khofifah terkait pengembangan SDM.
Di tahun 2022 saja, kata Aries, total ada 19 penghargaan yang berhasil diraih BPSDM Jatim yang telah bertranformasi menjadi lembaga pelatihan unggulan sebagai Peringkat I Lembaga Pelatihan Pemerintah Daerah Berprestasi Tahun 2022 dan juga Instansi Pemerintah Terbaik Kategori Pemerintah Provinsi Dalam Capaian Pemenuhan Pengembangan Kompetensi Tahun 2022 – Training Rate Award LAN RI.
Tentu saja ini menjadi bukti komitmen Pemprov Jatim dalam mengembangkan kompetensi ASN di lingkungan Pemprov Jatim. Termasuk dalam hal kesejahteraan Widya Iswara.
“Saya rasa, Widya Iswara di Jawa Timur memiliki Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang paling tinggi di banding daerah lain. Ini juga wujud perhatian Ibu Gubernur terhadap pengembangan kompetensi ASN,” kata Aries yang juga menjabat sebagai Kepala BPSDM Jatim itu.
Malam itu, Gubernur Jatim Khofifah kembali meraih penghargaan dari Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widya Iswara (DPP APWI), atas peran dan kontribusinya terhadap pengembangan kompetensi SDM ASN.
Penghargaan berupa piagam dan pin itu diserahkan langsung Ketua Umum DPP APWI, Boediarso Teguh Widodo. Penghargaan itu diberikan, kata Boediarso karena peranan dan kontribusinya yang sangat luar biasa dalam pengembangan kompetensi ASN serta perhatian yang tinggi terhadap peran widyaiswara.
“Selain itu, malam ini kami juga mengangkat Ibu Gubernur sebagai anggota luar biasa kehormatan APWI se-Indonesia,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko