Tugumalang.id – Polres Malang mencatat ada 43 kasus bunuh diri di Kabupaten Malang selama tahun 2021 hingga Mei 2023. Sakit menahun yang tak kunjung sembuh menjadi faktor tertinggi yang menyebabkan warga Kabupaten Malang memilih mengakhiri hidupnya.
Dari 43 kasus bunuh diri, 23 di antaranya disebabkan karena penyakit yang diderita tak kunjung sembuh. Kemudian 13 kasus bunuh diri disebabkan oleh depresi dan tujuh sisanya tidak diketahui penyebabnya.
“Motif yang menyebabkan korban melakukan tindakan bunuh diri adalah permasalahan rumah tangga, keluarga, dan menderita sakit menahun,” ujar Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro.
Baca Juga: Lagi, Percobaan Bunuh Diri Mahasiswa Terjadi di Kota Malang, Aksinya Kepergok Teman Kos
Kebanyakan mereka yang melakukan bunuh diri di Kabupaten Malang berumur antara 41-50 tahun, yaitu sebanyak 14 orang. Sementara mereka yang berusia 21-30 tahun terdapat delapan orang dan yang berusia 31-40 orang terdapat empat orang. Sebanyak 14 orang lainnya tercatat berusia di atas 50 tahun.
Salah satu kasus bunuh diri yang disebabkan oleh sakit menahun terjadi di Desa Baturetno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pada Senin (10/4/2023).
Korban bernama Tukijo (66) dan telah menderita stroke sejak tahun 2019. Ia ditemukan keluarganya dalam keadaan tewas tergantung di sebuah pohon sengon yang tak jauh dari rumahnya.
Baca Juga: Pemkot Malang Disarankan Beri Pengaman Jembatan yang Sering Dijadikan Tempat Bunuh Diri
Penyakit yang tak kunjung sembuh tersebut membuatnya frustasi dan melakukan percobaan bunuh diri dua kali. Pada percobaan pertama, korban meminum racun tikus dan sempat tertolong. Akan tetapi, ia tidak selamat di percobaan bunuh diri kedua.
Wahyu mengimbau kepada masyarakat untuk melapor ke perangkat desa apabila ada warga melakukan hal-hal yang mengarah ke tindakan bunuh diri. “Jika memang situasi dalam bahaya, segera melapor ke polsek terdekat,” imbuhnya.
Untuk saat ini, Polres Malang berupaya menekan kasus bunuh diri di masyarakat dengan memberikan pelayanan polisi RW. Salah satu program yang dijalankan adalah Jumat Curhat. “Di dalam program tersebut, masyarakat bisa mengungkapkan keresahan dalam dirinya,” pungkas Wahyu.
Disclaimer: Artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Bagi pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan atau sempat terbesit keinginan untuk bunuh diri, dianjurkan untuk segera konsultasi ke psikolog atau ke psikiater. Bisa juga memanfaatkan layanan kesehatan jiwa yang ada di rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Reporter: Aisyang Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A