Tugumalang.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi meluncurkaan gerakan literasi digital, di Surabaya, pada Jumat (16/4/2021).
Bertajuk Grand Launching 4 Pilar Kurikulum dan Modul Literasi Digital, kegiatan ini dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Dirjen Aptika Kominfo, Semuel A Pangerapan; hingga Ketua Umum Siberkreasi, Yosi Mokalu.
Khofifah mengatakan, dengan diluncurkannya gerakan ini, dia berharap dapat menyemai percepatan dan akselerasi digitalisasi secara menyeluruh yang dibarengi dengan adanya digital etik.
“Sebelumnya rata-rata desa kita (Jawa Timur) sudah 4G sejak 2 tahun yang lalu dan sekarang perlu dikuatkan dengan adanya digital etik,” ujarnya.
Hal tersebut didasari fenomena klasik, dimana banyak masyarakat yang mengetahui kecanggihan teknologi namun tidak bisa menggunakannya secara maksimal.
Dengan adanya masa pandemi ini, juga memaksa masyarakat untuk bertransformasi dan beralih ke digitalisasi sistem. Terutama dalam segi percepatan pelayanan. “Artinya bahwa ini sebuah kebutuhan indeks yang harus kita tingkatkan. Mudah-mudahan bisa follow up menjadi aksi nyata antara kami Pemprov Jatim dengan tim Kominfo,” tukas Khofifah.
Sementara itu, Johnny G Plate menjelaskan adanya pandemik COVID-19 mendorong masyarakat dunia termasuk Indonesia untuk bermigrasi dari ruang fisik ke ruang-ruang digital.
Menanggapi hal tersebut, dia menilai literasi digital semakin penting untuk dipahami masyarakat secara luas agar bisa memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dan maksimal.
Maka, bersama mitra jejaring GNLD Siberkreasi, pihaknya menyusun sebuah Peta Jalan Literasi Digital untuk periode 2021 – 2024 guna mendorong tingkat kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.
Keempat kerangka dalam menyusun kurikulum literasi digital tersebut ialah Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture. Untuk selanjutnya diturunkan menjadi dasar program literasi digital yang bertujuan membuat masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi dan media digital. Baik di tingkat Digital Society, Digital Ekonomi, dan Digital Goverment.
Kata dia, nantinya hal tersebut akan didukung dengan adanya infrastruktur yang memadai. Seperti pada tahun 2023 mendatang, Indonesia siap meluncurkan satu satelit bernama Satria 1 dengan kapasitas 150 gigabyte per detik yang dipastikan dapat mendukung akses internet di seluruh Indonesia.
Menargetkan seluruh desa dan kelurahan di Indonesia dapat terlayani dengan signal 4G pada akhir 2022, hingga pada akhir 2024 diharapkan sebanyak 30 juta dari 64 UMKM yang terdata dapat menjalankan usahanya di marketplace.
“Gerakan ini nanti kita harapkan dapat dilakukan bersama-sama agar tata kelolanya bisa dilakukan dengan lebih baik. Kami berharap bisa mengajak para milenial Indonesia untuk melek dan manfaatkan ruang digital. Mengajak ibu rumah tangga dan suami untuk mendidik dan ajak serta anak bahkan sampai para senior kakek nenek pun harus bisa menjadi bagian dari gerakan ini,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti