Tugumalang.id – Upaya menancapkan jejak kaki Universitas Islam Malang (Unisma) sebagai The World Class University terus dilakukan.
Pada Senin (26/8/2024), kiprah Unisma di luar negeri kembali ditancapkan oleh Ketua Umum Presidium Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Jombang Prof. Dr. H. Maskuri, M. Si..
Mantan Rektor Unisma periode 2014-2024 tersebut menyempatkan diri menjadi pembicara di Lembaga Dakwah PCINU, Darrasah, Mesir, sebelum menjalankan ibadah umrah di tanah suci.
Baca Juga: 312 Peserta se-Jawa Bali Meriahkan Lomba Keagamaan Pramuka 2024 di Unisma
Dalam momen itu juga Maskuri menyempatkan bekerja sama dengan almamater Tebuireng Center yang sudah bermetamorfosis menjadi Pengurus Cabang Istimewa Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (PCI IKAPETE).
Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk Dialog Internasional bertajuk Internasionalisasi Pemikiran Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari dengan menghadirkan panel bersama seorang pakar dari Mesir Dr. Mostafa Zahran, seorang pakar peneliti aliran-aliran klasik dan kontemporer dalam Islam.
Kehadiran Prof. Maskuri dan Dr Mostafa ini tak ayal memikat perhatian para peserta yang kebanyakan mahasiswa S1, S2 dan S3 Universitas Al Azhar Mesir.
Baca Juga: UB dan Unisma Jalin Kerja Sama dengan Konsulat Jenderal RI di Sabah dalam Pengembangan Literasi
Di sana, keduanya banyak membahas terkait kontribusi Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dalam pemersatu umat Islam Dunia, baik dari segi pemikiran maupun gerakan-gerakannya dalam membangun tata kehidupan yang harmonis dan toleran di tengah-tengah perbedaan.
Selain itu juga membahas pentingnya menghargai perbedaan mazhab, melestarikan peninggalan sejarah, bahkan hingga pelaksanaan ibadah haji sebagai muktamar yang menjadi bagian dalam membangun ukhuwah Islamiyah yang berbasis pada nilai-nilai transendental yang sangat dalam.
Prof. Maskuri menyampaikan peran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dalam konteks kemerdekaan bangsa dan pemersatu umat Indonesia dan di dunia Internasional. Maskuri juga memaparkan posisi Unisma di kancah percaturan Pendidikan Tinggi Nasional dan Internasional.
Termasuk akreditasi internasional yang diraih Unisma sehingga mengantarkan Unisma di posisi ranking yang selalu saling mengejar antara Unisma Malang dengan Universitas Al Azhar Mesir pada Top Islamic University in the World.
”Saat ini, Unisma berada di kisaran ranking 30 – 35 besar Pendidikan Tinggi Islam Dunia,” terang Maskuri.
Dalam hal ini, Dr. Mustafa Zahran sebagai salah satu pemateri tertarik untuk segera ambil program Doktor Pendidikan Islam Multikultural di Universitas Islam Malang.
Di sisi lain, Mesir disebut sebagai ‘Negeri para Nabi’ karena banyaknya nabi yang pernah bersinggah, tinggal, wafat, tumbuh, berdakwah ataupun berasal dari Mesir. Para nabi tersebut di antaranya seperti Nabi Yusuf AS, Nabi Ya’qub AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS dan Nabi Idris AS.
Selain banyak nabi yang pernah menyentuh tanah Mesir, para sahabat Rasululloh SAW dan dua perempuan yang sangat mulia juga merupakan penduduk Mesir, yaitu Maria Al-Qibthiyah (ibu dari nabi Ibrahim AS) dan Siti Hajar (ibu dari nabi Ismail AS).
Sebelum acara formal tersebut, Maskuri bersama 8 orang rombongan Private Umrah Attaya Indonesia, lakukan safari rohani atau ziarah ke Masjid Amr bin Al-Aas.
Kemudian berlanjut ke Masjid dan maqom Sayyida Nafisa, cucu Rasulullah Muhammad SAW. Dilanjutkan ke Masjid Imam Al-Hussein dan Masjid Al-Azhar, yang letaknya dalam satu kompleks dengan Universitas di kota Kairo, Mesir.
Diketahui, masjid ini dibangun atas perintah Jawhar Al-Siqilli tak lama setelah Kairo didirikan sebagai ibu kota baru Kekhalifahan Fathimiyah pada 1970.
Sehari sebelumnya, rombongan juga melakukan kunjungan ke The Great Pyramids of Giza, piramid terbesar dan tertua dari ‘the three pyramids in the Giza Necropolis‘, yang merupakan satu dari 7 Keajaiban Dunia, merupakan makam raja Mesir keempat dan di bangun dalam kurun waktu 20 tahun lebih mulai 2560 Sebelum Masehi.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke patung Great Spinx. Perjalanan rohani berlanjut ke makam guru Imam Syafi’i, yaitu Imam Waki’, kemudian ziarah di lanjutkan ke makam Imam Syafi’i yang letaknya berdekatan.
Di tempat-tempat maqbaroh tersebut rombongon berdoa secara khusu’ untuk diri, keluarga, saudara dan institusi tempat mereka bekerja.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A