MALANG – Bagi siswa kelas XII, memilih Perguruan Tinggi (PT) dapat menjadi hal yang dilematis. Sebab, pasca lulus PT, mereka berharap mendapat peluang untuk langsung bekerja.
Harapan tersebut kemudian ditangkap oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara (STIE ABM). Sebagai salah satu kampus tertua di Kota Malang, STIE ABM terus melaju menjadi kampus unggulan yang berorientasi pada kualitas lulusan.
Ketua STIE ABM, Drs Bunyamin MM PhD, menyatakan bahwa konsistensi PT dalam mencetak sarjana yang berkompeten dibuktikan dengan daya serap alumni kampus di dunia kerja yang tinggi.
“Berdasarkan data kita, masa tunggu sarjana sampai mendapatkan kerja itu sekitar 3-6 bulan sudah terserap (ke dunia kerja), bahkan tidak sedikit juga yang belum lulus tapi sudah diterima,” ujarnya.
Menurut Bunyamin, pencapaian tersebut tidak didapatkan secara instan. Tentu dibutuhkan kerja keras banyak pihak sehingga program tersebut dapat terwujud.
Untuk mewujudkan lulusan yang berkualitas, STIE ABM tak hanya sekedar memberikan dorongan ataupun motivasi. Namun mengemas proses belajar belajar yang kreatif dan inovatif dengan menggunakan materi-materi yang diiadopsi dari kebutuhan dunia kerja. “Jadi ketika membuat kurikulum, kita juga mempertimbangkan apa yang dibutuhkan di dunia kerja,” tambahnya.
Salah satunya, STIE ABM menerapkan pendidikan melalui nilai-nilai ATTITUDE yang berarti Appreciative, Thoughtfulness, Time management, Integrity, Team work, Usefulness, Dedicative, dan Endless learning, guna memiliki tata nilai yang unggul.
Apalagi dengan diterimanya Akreditasi A dan ISO 9001 2015, membuktikan bahwa kampus yang telah menginjak usia 50 tahun ini, menjadi PT dengan prestasi terbaik di antara kampus-kampus unggulan lainnya.
Begitu pula dengan akreditasi kedua jurusan S-1 yang sudah mendapatkan akreditasi A, baik jurusan Manajemen dan Akuntansi.
Dengan demikian, kampus yang berlokasi di Jalan Terusan Candi Kalasan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini, memang sangat mengedepankan soft skill dan hard skill. Selain disiplin bidang keilmuan juga diiringi sikap yang baik.
“STIE ABM juga menjamin mahasiswa dengan Get More Studi atau mendapat lebih dari belajar. Kita fasilitasi aktivitas yang menjadi minat, bakat, dan kemauan mereka melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti seni, penelitian ilmiah, jurnalistik, dan banyak lagi,” ujarnya.
Tak sampai disitu. Agar mahasiswa dapat berdaya saing secara global, STIE ABM kerap mendapatkan hibah nasional maupun internasional. Bahkan, pihaknya juga menggandeng kampus internasional di beberapa negara untuk menjalankan internasional relationship program. Seperti Thailand, Jepang, hingga Malaysia.
Dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), para mahasiswa juga didorong untuk melaksanakan aktivitas magang. “Karena dengan itu mereka punya experience yang lebih di luar kampus,” jelasnya.
Saat disinggung soal peringkat, STIE ABM makin mantap lantaran berhasil masuk dalam 100 besar Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut. Tepatnya di posisi ke 76.
Ke depan, dia berharap STIE ABM bisa menjawab tantangan dunia kerja yang terus dinamis. Sehingga, melalui berbagai inovasi program yang dicanangkan, dapat menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi.
“Tentu kebutuhan dunia kerja saat ini membutuhkan anak-anak yang suasananya kreatif dan inovatif. Sehingga kami berupaya membangun budaya melalui program-program tadi dengan tujuan dapat membentuk karakter mahasiswa yang aktif dan mampu bersaing di dunia kerja,” tutupnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Liza Kristanti