MALANG,Tugumalang.id – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dr Dyah Sawitri SE MM menaruh harapan besar pada Universitas Islam Malang (Unisma) guna mendukung program percepatan Guru Besar.
Hal itu disampaikan Prof Dr Dyah Sawitri saat menghadiri Rapat Terbuka Senat Universitas Islam Malang. Rapat tersebut, dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Prof Dr Dra Luluk Sri Agus Prasetyoningsih MPd di lantai 7, Gedung Pascasarjana Unisma, Sabtu (4/2/2023).
Menurut Dyah, gelar profesor adalah jabatan tertinggi yang diraih para dosen. “Kalau kita sudah memilih menjadi dosen, mimpinya harus menjadi profesor,” katanya.
Sebab itu, ia berharap lahirnya profesor di bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini menjadi peluang besar bagi Unisma untuk memberikan nilai tambah di dunia pendidikan. “Yang membaca sitasi Prof Luluk bukan internal Unisma saja, tapi seluruh masyarakat dan dunia mengenal Unisma melalui karya beliau, ini harapan besar LLDIKTI. Sehingga Unisma terus memberikan kontribusi nyata,” terang Dyah.
Ditambahkan, sejauh ini perkembangan Unisma sangat luar biasa. Apalagi perguruan tinggi ini sudah memperoleh akreditasi unggul. Sebab itu, ia berharap seluruh dosen Unisma segera mengajukan percepatan jabatan fungsional dari Lektor Kepala ke Guru Besar.
“Unisma ini luar biasa karena sudah unggul. Salah satu indikatornya (unggul) karena SDM yang dimiliki. Karena ini kami sampaikan bahwa profesor sangat penting,” urainya.
Dalam proses percepatan Guru Besar, Kemendikbudristek juga berupaya memberikan berbagai kemudahan. Dengan syarat-syarat yang diajukan harus tepat dan benar.
“Cukup satu (jurnal) Q1, 2 atau 3. Syarat khusus cuma satu. Tidak ada pre review. SJR dari 0,4 menjadi 0,1. Jadi mudah, untuk meraih lektor kepala tidak harus 8 tahun, bisa 6 tahun,” sambung perempuan berhijab ini.
Dengan begitu, ia berharap berbagai kemudahan tersebut mampu mendorong semua perguruan tinggi, termasuk Unisma untuk terus meningkatkan kualitas SDM.
“Kami berharap ini bisa direspon dengan baik sebagai kekuatan dan peluang baru untuk para dosen di Unisma khususnya. Sehingga kontribusi nyata terkait dengan SN Dikti No 3 tahun 2020 betul-betul dilakukan Unisma dan (diraihnya) indikator unggul Unisma itu karena banyak profesornya,” tutup Dyah.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko