Tugumalang.id – Desa Kendalpayak yang berada di Kecamatan Pakisaji menjadi desa pertama di Kabupaten Malang yang masyarakatnya menerapkan pemilahan sampah di dalam rumah.
Pusat Studi Asia Tenggara Indonesia (CSEAS), sebuah lembaga think tank yang fokus pada isu pembangunan berkelanjutan di ASEAN ini, telah melakukan pendampingan kepada lebih dari 500 rumah tangga di Desa Kendalpayak untuk memilah sampah menjadi dua yaitu organik dan anorganik.
Di samping itu, mereka juga mendampingi Tempat Pembuangan Sampah yang menerapkan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di desa tersebut untuk membentuk sistem dan manajemen yang efektif dan efisien.
Salah satu tantangan yang dihadapi yakni ada beberapa masyarakat yang masih belum bisa membedakan mana sampah kering dan sampah basah. “Ada yang memasukkan plastik basah ke dalam kantong sampah basah. Jadi mereka belum paham,” kata Ketua TPS 3R Desa Kendalpayak, Dicky.
Tantangan lainnya adalah beberapa warga yang memiliki ladang telah terbiasa membuang sampah ke galian yang mereka buat di ladang mereka.
“Jadi mereka buat lubang di ladang, terus sampahnya dimasukkan ke situ. Tapi semoga lama-lama bisa terbiasa membuang sampah dengan benar,” harap Kepala Desa Kendalpayak, Syamsul Huda.
Direktur Eksekutif CSEAS, Arisman mengatakan bahwa pihaknya telah mendampingi sekitar 500 kepala keluarga untuk memilah sampah menjadi organik dan anorganik. “Di TPS 3R, bak sampahnya juga disekat menjadi dua, organik dan anorganik,” ujarnya.
Pendampingan ini total membutuhkan waktu satu tahun, mulai dari April 2021 hingga April 2022.
Tak sekedar mengedukasi warga, CSEAS juga memberikan pelatihan kepada informal leader seperti ketua RW. Mereka diberi pemahaman tentang bahaya sampah-sampah plastik.
“Alhamdulillah itu semua berjalan dengan tantangan-tantangannya,” kata Arisman.
Menurut Arisman, warga Desa Kendalpayak termasuk cepat dalam menyerap ilmu pemilahan sampah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Desa Kendalpayak ini termasuk cepat. Mungkin karena kesadaran masyarakatnya lumayan bagus. Kepala desa dan para ketua RW juga (bekerja dengan) bagus,” kata Arisman.
“Di desa lain belum tentu bisa secepat itu,” imbuhnya.
Itu juga yang menjadi pertimbangan CSEAS untuk memilih Desa Kendalpayak sebagai proyek percontohan. “Kami melakukan assessment, mana yang cepat bisa. Kalau programnya sebentar, kami pilih yang quick win. Karena proyek di desa lain bisa dua tahun berjalan tapi nggak ada perubahan yang terlihat,” jelas Arisman.
Di samping itu, saat program akan dimulai, TPS 3R di Desa Kendalpayak baru berdiri sehingga CSEAS bisa sekalian membantu membangun sistem di sana. Sistem yang dimaksud salah satunya adalah sistem pengangkutan sampah. Petugas di TPS 3R juga harus paham tentang pemilahan samoah.
“Kalau orang sudah capek-capek memilah di rumah, tapi diangkutnya tercampurkan jadinya nggak berguna,” kata Arisman.
Ia juga menjelaskan bahwa manajemen TPS 3R juga harus transparan sehingga warga percaya. Arus kas juga harus disampaikan karena uang yang digunakan adalah hasil iuran masyarakat.
Program yang dijalankan di Desa Kendalpayak tersebut membuktikan bahwa pemilahan sampah dari rumah beserta pengangkutannya bisa dilakukan tanpa memakan biaya tinggi. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin pemilahan sampah ini bisa diterapkan di semua desa dan kelurahan di Kabupaten Malang.
“Kami memberikan rekomendasi pada bupati, kalau pola ini mau diterapkan di seluruh Kabupaten Malang, itu tidak bisa langsung. Harus ada proses,” tutur Arisman.
Ia juga memberikan rekomendasi pada Bupati Malang, Sanusi, untuk membentuk Peraturan Daerah (Perda) terkait pemilahan sampah ini.
Sementara itu, Sanusi telah menyatakan bahwa Perda tentang pemilahan sampah, khususnya sampah plastik telah disiapkan.
“Saya sudah siapkan Perda. Jadi masyarakat tidak dibolehkan lagi buang sampah sembarangan,” kata Sanusi.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id