MALANG, Tugumalang.id – Penerima Program Beasiswa INOVASIA mengikuti sesi kelas ke 5 yang dimentori Head of Learning Departement Rumah Siap Kerja, Dinni Rahmawati. Dalam sesi kelas yang digelar secara daring Selasa (30/1/2024) lalu, Dinni berbagi tips tentang Theory of Change For Social Change Agents.
Para peserta Program Beasiswa INOVASIA mendapat penjelasan mengenai pentingnya memahami soal teori perubahan sebagai pemikiran dasar dalam melakukan sebuah inovasi tentang bagaimana aktivitas yang dilakukan peserta bisa memberi dampak dan juga bermanfaat bagi masyarakat.
Memahami theory of change menurut Dinni ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam melakukan sebuah inovasi sosial.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Program Beasiswa Inovasia, Mimpi Salman Subakat dan Tim Ciptakan Inovator Muda untuk Indonesia
Tiga langkah tersebut meliputi planning (rencana), communication (komunikasi), monitoring and evaluation (evaluasi). Ketiga langkah itu akan memandu inovator untuk merancang sebuah inovasi sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mencapai tujuan dari inovasi itu sendiri yakni memberi manfaat.
Cara memahami langkah tersebut menurut Dinni cukup mudah, para peserta Program INOVASIA hanya perlu mengingat 3 in 1 tool dalam merancang inovasi sosial.
“Theory of change ini jadi 3 in 1 tool dalam inovasi sosial untuk menyusun planning atau rencana inovasi apa yang akan dilakukan dan tujuannya apa. Lalu communication atau komunikasi tentang bagaimana teman-teman (peserta Program Beasiswa INOVASIA) menjelaskan inovasi yang akan dilakukan dan juga impact-nya kepada masyarakat,” kaya Dinni.
“Terakhir teman-teman melakukan evaluasi terhadap rencana dan juga penyampaikan inovasi sosial yang dilakukan dan juga impact kepada masyarakat dari inovasi tersebut,” lanjutnya.
Disitulah theory of change dibutuhkan seorang inovator dalam mengakomodasi ide atau gagasan inovasi menjadi langkah-langkah yang nyata.
“Theory of change muncul untuk bisa mengakomodasi impact yang diharapkan dan aktivitas-aktivitas di dalamnya. Ada kontribusi yang diberikan terhadap dampak dari inovasi soal itu sendiri,” jelas alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
Oleh karena itu dibutuhkan penguasaan pemahaman yang cukup bagi seorang inovator perihal input, activity, output, outcomes, dan impact secara runtut.
“Dampak apa yang ingin kita hasilkan dari sebuah project dan apa perubahan yang terjadi setelah aktivitas telah dilakukan. Kemudian hal yang dihasilkan langsung dari aktivitas seorang inovator dan yang paling penting adalah aktivitas apa yang langsung memberikan dampak,” beber Dinni.
Baca Juga: Kelas ke-4 Program Beasiswa INOVASIA, Dwi Indra Purnomo Berbagi Tips Menjadi Socialpreneur Bermodal Design Thinking
“Selain itu juga sumber daya atau pengalaman yang dapat membantu menghasilkan dampak,” imbuhnya.
Itulah yang dirasa perlu diperhatikan para peserta Program Beasiswa INOVASIA dalam merancang sebuah inovasi yang memberi dampak kebermanfaatan.
Program Beasiswa INOVASIA adalah program yang digagas CEO Nurhayati Subakat Entrepreneur Institut (NSEI) Part of Paragon Corp, Salman Subakat untuk menciptakan inovator-inovator muda di Indonesia yang tergabung dalam program Searching for 100 Social Innovators bertema “Journey The Centre of Innovation” .
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko