Tugujatim.id – Bakat itu kadang awalnya hanya iseng atau sekedar menyukai, tetapi jika telah dikembangkan maka akan menjadi keahlian yang luar biasa. Seperti, yang dialami oleh La Ode Abdul Farid, penerima manfaat asrama Pondok Inspirasi (Pondasi).
Mahasiswa IPB Univerasity tersebut berhasil meraih juara pertama lomba solo vokal dangdut dalam ajang Passion 5.0 beberapa waktu lalu.
Dalam perlombaan yang diselenggarakan secara online tersebut, La Ode, sapaan akrab La Ode Abdul Farid, membawakan sebuah lagu melayu berjudul Cindai yang dipopulerkan oleh Siti Nurhaliza.
La Ode yang juga kerap dipanggil Apris tersebut sudah lama menyukai dunia tarik suara. Bahkan, sejak dia masih kanak-kanak. Pemuda kelahiran 8 Agustus 2002 itu mulai berani mengikuti lomba nyanyi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Awalnya, menyanyi adalah salah satu cara untuk membuat dirinya terhibur ketika sedang stress dan pusing. Tetapi lama kelamaan menjadi kesukaan yang ingin terus dikembangkan.
“Ya bisa dibilang dengan bernyanyi merupakan cara saya untuk mengatasi ketika lagi stress dan pusing terutama saat dilanda masalah,” kata mahasiswa asal Maluku Utara tersebut.
Pengalaman bernyayi sejak kecil itulah yang membawanya dapat memberikan performace terbaiknya saat mengikuti ajang lomba nyanyi. Boleh dibilang, ini perjuangan yang mudah baginya untuk bisa memenangkan kompetisi tersebut.
Walaupun memang sempat merasa insecure saat melihat kemampuan para pesaingnya. Tetapi keteguhan dan kepercayaan dirinya dapat mengubah keadaan, mahasiswa jurusan Agribisnis IPB itu bisa mengatasi kecanggungannya sendiri.
Namun tentu saja, perjuangnnya dibarengi dengan usaha yang optimal serta meminta doa restu pada orang tuanya. Dia yakin bahwa setiap orang memiliki haknya masing-masing untuk bisa menjadi juara dalam lomba apapun termasuk dalam lomba nyanyi.
La Ode sempat menceritakan kendala yang dihadapinya saat mengikuti ajang tersebut. Kendala dalam hal ini adalah keterbatasan perangkat yang dimiliki untuk bisa menghasilkan video yang bagus, karena memang lomba ini secara daring.
Video yang bagus menjadi salah satu parameter penilaian. Untung saja, teman-temannya yang juga penerima manfaat asrama Pondok Inspirasi dengan senang hati membantu La Ode dan sangat mendukung agar bisa memenangkan perlombaan itu.
“Iya, saya dan teman-teman yakin, La Ode memiliki potensi dalam dunia tarik suara dan kami sangat mendukungnya dalam perlombaan ini,” tutur Rahman, salah satu teman asrama La Ode.
Dia sangat senang bisa tinggal di asrama Pondok Inspirasi, selain bisa berproses meningkatkan soft skill dan kompetensi kepenulisan ilmiah. Dia juga mendapatkan teman-teman yang saling peduli satu sama lain.
Memang La Ode termasuk salah satu pemuda yang berprestasi. Beberapa prestasi yang berhasil ditorehkan di antaranya juara 1 lomba MTQ Bintang Vokalis Cilik Putra tingkat kecamatan, Juara 1 lomba karaoke dangdut tingkat umum, dan juara 2 lomba MTQ bidang syarhil tilawah.
Di akhir komentanya, dia berpesan untuk pemuda Indonesia agar tetap semangat dalam menjalani hidup. Hidup ini adalah untuk ibadah. Allah memberikan ujian dengan diturunkannya pandemi ini agar kita peduli dengan kelebihan yang kita miliki karena sedang di rumah saja.
“Kita harus lebih produktif lagi, biar kita lebih belajar mengatur waktu dengan baik,” pungkas pemuda yang memiliki motto hidup “jadilah yang terbaik semata-mata karena Allah swt”.
Reporter : Rahman
Redaktur : Herlianto. A