BATU – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menjamin pembangunan Pasar Induk Among Tani bakal tetap berjalan dan rampung sesuai waktunya. Kepastian ini dijamin terlepas dari masa jabatannya yang bakal rampung pada akhir 2022 nanti.
Bahkan, Dewanti juga menjamin sistem pengelolaan hingga hak-hak pedagang akan tetap terealisasi seperti direncanakan sejak awal. Diketahui progres pengerjaannya sudah hampir mencapai 85 persen pada Desember 2022 nanti.
“Itu gak mungkin telat atau gimana karena itu kan proyek di bawah Kementerian PUPR. Sudah saya komunikasikan agar pada Desember 2022 nanti pengerjaannya sudah sampai 80-85 persen,” ujar Bude sapaan akrabnya, Selasa (18/10/2022).
Dengan begitu, menginjak 2023 hanya menyisakan pengerjaan pada bagian detailing yang memang butuh waktu tak sedikit. Begitu rampung, pedagang yang saat ini masih berdagang di tempat relokasi sudah bisa menempati tempat sesuai undian.
Sebab itu, Bude meminta agar dinas terkait dalam hal ini Diskumdag untuk segera memvalidkan data pedagang untuk dilakukan pembagian bedak. Diperkirakan, pasar tradisional bergaya modern yang didanai APBN senilai Rp 151,5 miliar ini bisa rampung pada pertengahan 2023.
“Saya minta data pedagang segera di-validkan. Jadi, meski nanti setelah saya tidak menjabat wali kota, saya janji akan tetap mengawal pembangunan pasar,” katanya.
Lebih lanjut, Bude menyarankan agar Diskumdag melakukan studi banding ke sejumlah pasar lain. Dengan harapan dapat mematangkan tata kelola pasar. Selain pedagang, juga ada banyak fasilitas yang memanjakan pengunjung.
“Saya usul untuk studi banding ke Pasar Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta. Disana pasarnya bersih, meskipun tetap suasana tradisional. Toilet pun bersih, gak kalah sama hotel bintang 5,” ujarnya.
“Bahkan disana sangat ketat soal kebersihan. Misal ada manajer pasar lewat, lalu ada melihat tikus atau kecoa, gajinya langsung dipotong. Nah hal-hal seperti itu mungkin bisa diadopsi ke Pasar Induk Among Tani,” tambahnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A