Tugumalang.id – Upaya kepedulian dalam merawat lingkungan juga digagas Indosat. Salah satu upaya itu adalah dengan menanamkan kesadaran lingkungan lewat sebuah film pendek berjudul ‘Jaga Raya’.
Sebagai spoiler, film pendek bergenre sains fiksi (sci-fi) ini menceritakan tentang keprihatinan seorang peneliti biologi bernama Raya. Di dunia multiverse, Raya menjadi salah satu korban dari kondisi lingkungan yang sudah buruk dan tercemar.
Namun kegigihannya mengalahkan rasa sakit yang diderita dengan tetap meneliti benih mangrove untuk dibawa ke masa sekarang oleh kekasihnya bernama Jaga. Hal itu dilakukan dengan harapan dapat mencegah terjadinya situasi kerusakan lingkungan yang sedang terjadi di dunia paralel mereka.
Hanya saja, upaya Jaga dan Raya untuk mencegah kerusakan bumi di masa depan tidak dapat dilakukan berdua saja, melainkan harus menjadi kepedulian semua pihak.
Pesan itulah yang menjadi poin tujuan yang sedang ingin dimunculkan oleh Indosat yang berkomitmen dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman kerusakan lingkungan.
Baca Juga: Gairahkan Atmosfer Film Lokal, Kominfo Fair 2023 Menuai Pujian
Melalui film pendek ini, Indosat mengambil langkah proaktif mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk memahami peran penting mangrove sebagai biofilter polusi dan penghasil oksigen
Steve Saerang, SVP – Head of Corporate Communications Indosat mengatakan, Kampanye Tanam Oksigen melalui film pendek sains fiksi Jaga Raya menjadi cerminan komitmen Indosat terhadap keberlanjutan lingkungan.
”Kami berharap dari kehadiran film pendek ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus berkontribusi dalam menjaga udara bersih secara berkelanjutan di bumi,” ungkapnya, Jumat (2/2/2024).
Film yang diproduksi berkolaborasi dengan Hatma Creative Agency dan Migunani Creative Cult ini nantinya bisa ditonton secara eksklusif di saluran YouTube resmi Indosat Ooredoo Hutchison.
Tak hanya sekedar film, Indosat juga menghadirkan upaya itu lewat program nyata, Program Tanam Oksigen yang bisa diikut melalui ioh.co.id/tanamoksigen dengan melakukan pembelian bibit mangrove seharga Rp80.000 per pohon.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Persahabatan Dijamin Seru
Program ini ditujukan untuk mencegah punahnya udara bersih akibat masifnya emisi karbon dioksida, dengan cara mengembalikan dan melindungi ekosistem mangrove di hutan Indonesia yang keberadaannya semakin terancam.
Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki hutan mangrove seluas 3,36 juta, dan sebanyak 326 ribu Ha di antaranya berada di Kalimantan Utara.
Menurut data yang dilansir dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya 99% penduduk dunia menghirup udara berpolusi, dan emisi karbon dioksida telah mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022 lalu.
”Keberadaan udara bersih semakin langka, dan Indosat ingin mengajak masyarakat untuk berkontribusi dengan melakukan aksi nyata,” harapnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko