TuguMalang.id – Publik dihebohkan dengan tiga kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan di Jawa Timur, dalam kurun waktu yang hampir berdekatan.
Kasus pertama adalah dugaan pencabulan oleh anak kyai Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Moch Subchi Azal Tsani. Kasus kedua adalah dugaan pencabulan dan eksploitasi oleh pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia, Julianto Eka Putra di Kota Batu. Sementara kasus ketiga adalah pencabulan yang dilakukan oleh seorang pengasuh pondok pesantren di Banyuwangi.
Kepala Bidang Data, Informasi, dan Litbang Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur, Isa Ansori menyayangkan maraknya kasus kekerasa seksual pada anak ini. Menurutnya, lingkungan pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak.
Menurutnya ada dua sebab kekerasan seksual kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Pertama, kurangnya pemahaman tentang anak. Kedua, adanya relasi kuasa antara anak dan pelaku.
“Guru dengan murid, kyai dengan santri. Itu kan ada relasi kuasa,” ujar Isa.
Relasi kuasa ini maksudnya anak-anak dianggap sebagai makhluk yang lemah, sedangkan pelaku merupakan orang dewasa yang harus dihormati dan dituruti kemauannya.
Selain itu, kekerasan seksual kerap terjadi karena minimnya pencegahan di lingkungan pendidikan.
“Kita tidak terlalu kuat dalam proses pencegahan. Kalau sudah terjadi baru orang ramai. Kalau belum terjadi tidak ada pencegahan,” kata Isa.
Untuk mengurangi kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, LPA Jatim mengusulkan adanya sekolah dan pesantren ramah anak. Sebagai bentuk pencegahan kekerasan, dilakukan sosialisasi untuk penguatan pemahaman bagaimana melindungi anak-anak.
Kemudian sekolah tersebut terus didampingi dan dievaluasi agar lingkungannya benar-benar bisa dipastikan ramah anak.
“Evaluasinya berbentuk seperti akreditasi,” kata Isa.
Di samping itu, Isa juga berharap dinas-dinas terkait bisa lebih aktif dalam melakukan pencegahan kekerasan seksual pada anak.
Reporter: Feni Yusnia
editor: Jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id