Tugumalang.id – Ikatan Pelajar dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah (IPNU dan IPM) Kota Batu, Jawa Timur kompak mengecam aksi perundungan atau bullying yang berujung kematian pelajar SMP yang terjadi beberapa waktu lalu.
IPNU dan IPM kompak menuntut pelaku mendapat hukuman pidana yang setimpal sebagai efek jera dan pembelajaran bagi pelajar lainnya untuk tidak menormalisasi perundungan. Perundungan punya dampak serius bagi pertumbuhan generasi masa depan.
Seperti dikatakan Sekretaris Pimpinan Daerah IPM Kota Batu, Rizal. Ia berharap pemerintah dan Polres Batu menunjukkan keseriusan dalam mengatasi kasus-kasus perundungan yang kerap terjadi di lingkup pendidikan.
Baca Juga: Lembaga Perlindungan Anak Kota Malang Dorong Pemkot Masifkan Satgas Anti Bullying
“Kasus ini perlu didalami dan tetap memprosesnya secara hukum agar dapat menimbulkan efek jera. Sebab, apa yang mereka lakukan telah merenggut nyawa orang lain,” kata Rizal.
Dalam hal ini, seharusnya tidak ada lagi yang perlu dikompromikan. Selain itu, ia mendorong pihak-pihak terkait dalam hal ini Pemerintah Daerah Kota, Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan, KPAI/LPA Perlu menyiapkan Kebijakan Pembentukan Layanan Edukasi, Perlindungan dan Konseling di satuan pendidikan di Kota Batu.
Lebih lanjut, pihaknya berharap aparat hukum untuk memberikansanksi tegas sesuai UU No 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Dengan begitu, upaya bersama dalam mengontrol dan meminimalisir terjadinya upaya perundungan atau bullying di sekolah bisa terstruktur.
Baca Juga: Bullying di Binus School Melibatkan Anak Vincent Rompies Viral, Berikut Tips Agar Anak Terhindar dari Prilaku Membully
“Kami mengajak para guru, pelajar dan masyarakat agar senantiasa saling menjaga dan mencegah tindak kejahatan yang terjadi di lingkungan Kota Batu, agar tercipta masyarakat yang aman dan harmonis agar kejadian serupa terulang,” tegasnya.
Sikap yang sama ditegaskan Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kota Batu, Sahri Santoso menegaskan sikapnya terhadap kasus ini. Meski dalam keadaaan berduka, IPNU mendukung penuh pihak berwajib untuk memproses hukum para pelaku seadil-adilnya, terlepas pelaku masih anak-anak.
“Kami mengecam keras tindakan perundungan dan kekerasan kepada pelajar di Kota Batu ini,” tegas Sahri, Senin (3/6/2024).
Selain itu, pihaknya mendorong pemerintah dan lembaga terkait dalam melaksanakan tindak lanjut scara intensif, edukatif, dan pendampingan psikolog sebagai penunjang agar kekerasan serupa tidak terulang kembali.
“Kami mengimbau semua pelajar dan masyarakat agar senantiasa saling menjaga dan mencegah tindakan kejahatan agar tercipta masyarakat yang aman dan harmonis,” terang Sahri.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dan juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim turut merasa bertanggung jawab atas kejadian ini. Aries berharap proses hukum kasus ini berjalan tuntas.
Kejadian ini terus terang kata Aries menjadi pukulan telak bagi pemerintah. Meski begitu, pihaknya tidak menutup kuping dan akan menindaklanjuti hal ini sebagai evaluasi. Namun ini juga bukan hanya jadi tugas lembaga pendidikan, melainkan juga peran lingkungan dan orang tua.
“Atas yang terjadi ini bagaimana pendampingan terhadap anak harus dilakukan pemerintah dan juga orang tua. Orang tua juga harus mengajarkan akhlak dan etika sebagai teladan anak,” ungkapnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A