MALANG, Tugumalang.id – Politeknik Negeri Malang (Polinema) mendeklarasikan diri sebagai kampus bebas dari kekerasan seksual. Deklarasi ini dilakukan seusai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 tahun 2023, Kamis (17/8/2023).
Hal itu ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama serta Penandatangan Pakta Integritas dan Deklarasi Penolakan Kekerasan Seksual oleh seluruh sivitas akademika.
Sekaligus terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang bertugas mencegah serta menangani kasus kekerasan seksual.
Baca Juga: Bangga, Polinema Raih Juara Umum SNAV XI dan Olimpiada Akuntansi Vokasi VI
“Satgas PPKS memiliki tanggung jawab menciptakan lingkungan yang aman, dan bebas dari ancaman kekerasan seksual, menjadikan Polinema sebagai lingkungan yang inklusif, bebas dari segala bentuk kekerasan seksual dan merdeka dari kekerasan,” kata Direktur Polinema Supriatna Adhisuwignjo ST MT.

Supriatna melanjutkan, deklarasi ini mengacu pada Peraturan Menteri (Permen) Agama Nomor 73 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Satuan Pendidikan
“Kampus sebagai tempat belajar sebagai tempat menuntut ilmu, memang harus ada pada situasi kondusif yang mendukung. Artinya mahasiswa harus bisa belajar dengan situasi kondisi yang nyaman sehingga kampus sebagai tempat belajar ini diharapkan bisa mengembangkan potensi dirinya yang lebih baik,” jelasnya.
Baca Juga: Alih Jenjang Studi di Luar Negeri, Pendaftaran Program 2+i Industri-Akademia Polinema Masih Dibuka

Implementasi komitmen ini juga ditunjang dengan lingkungan kampus yang aman dan nyaman. Sehingga terbentuknya Satgas merupakan upaya preventif.
Ketua Satgas PPKS sekaligus Tim Kerja Bidang Humas dan Keterbukaan Informasi Publik Polinema Dr Hudriyah Mundzir SH MH berharap, dengan adanya komitmen ini semakin meningkatkan kepedulian kampus untuk menangani kekerasan seksual di perguruan tinggi. Tim ini berjumlah 13 orang, terdiri dari 6 dosen, tendik serta 7 mahasiswa yang notabene adalah perempuan.

“Sesuai visi PPKS yaitu melakukan pencegahan sekaligus menangani ketika ada kekerasa seksual. Kami adakan sosialisasi melalui media LMS, jadi ada modul yang wajib diakses oleh mahasiswa. Kami juga memasukkan materi PPKS di pengenalan kampus,” terangnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A