Tugumalang.id – Harga cabai rawit di Kabupaten Malang semakin bertambah mahal setelah sebelumnya seharga Rp40.000 per kilogram, saat ini melonjak hingga mencapai Rp50.000 ribu per kilogram.
Jawa Timur merupakan salah satu daerah penghasil cabe rawit di Indonesia. Tercatat di tahun 2022 Jatim mampu memasok cabai rawit hingga sebanyak 646.740 ton. Nah, di antara daerah penyumbang hasil produksi cabai rawit di Jawa Timur adalah Kabupaten Malang.
Menurut data BPS Kabupaten Malang, produksi cabai rawit di Kabupaten Malang pada tahun 2022 sebanyak 874 337 kuwintal, namu jumlah ini menurun dari pada penghasilan di tahun sebelumnyan (2021) yang mampu memanen hingga 1.586.088 kuintal. Dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang berikut 5 kecamatan penghasil cabai rawit terbesar.
Baca juga: 10 Kecamatan Penghasil Tebu Terbesar di Kabupaten Malang, Kecamatanmu Termasuk?
1. Poncokusumo
Kecamatan Poncokusumo menjadi daerah penghasil cabai rawit terbanyak di Kabupaten Malang. Kecamatan ini mempunyai wilayah yang cukup luas yakni 20.632 hektare. Sedangkan penduduk kecamatan yang juga dikenal sebagai pemroduksi apel ini sejumlah 93.153 jiwa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.
Poncokusumo memang berpotensi dalam dunia pertanian, di antara hasil panenan masyarakat Poncokusumo adalah apel, jeruk keprok, cabai rawit, tomat, kubis, kelengkeng, dsb. Hasil panen cabai rawit di Kecamatan Poncokusumo mencapai 194.293 kuwintal. Dari luas perkebunan cabai rawit sebasar 1.254 ha.
2. Wajak
Penduduk Kecamatan Wajak sebanyak 84.114 jiwa yang mayoritas adalah petani, pedagang dan pengrajin. Daerah ini juga dijuluki sebagai kampung opakan, karena banyak orang yang bekerja membuat opak atau keripik.
Baca Juga: 6 Buah Produksi Tertinggi di Kecamatan Tirtoyudo
Secara geografis, Wajak berada dibawah kaki Gunung Semeru, dengan ketinggian 513 mdpl. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika daerah ini mempunyai udara yang lumayan sejuk dan tanah yang bisa dibilang subur. Hal ini juga yang menjadikan kecamatan ini memiliki potensi dalam sektor pertanian di antaranya hasil panen cabai rawitnya.
Produksi cabai rawit daerah di bawah kaki Gunung Semeru ini sebanyak 168.257 kuwintal. Walau jumlah ini jauh menurun dari tahun sebelumnya yang berhasil mencapai 481.091 kuwintal, Wajak tetap masuk sebagai kategori daerah penghasil cabai rawit terbesar di Kabupaten Malang.
3. Tumpang
Tumpang menempati urutan ketiga sebagai daerah penghasil cabai rawit terbesar di Kabupaten Malang. Daerah yang dikenal sebagai penyangga Kotamadya Malang ini mempunyai luas kebun cabai rawit hingga 869 hektare.
Daerah ini memang masyhur sebagai daerah yang berpotensi dalam banyak sektor, mulai dari bidang perkebunan, pertanian hingga perindustrian. Hasil panen cabai rawit Kecamatan Tumpang ditahun 2021 sebanyak 83.995 kuwintal, namun di tahun 2022 wilayah ini mengalami peningkatan yang cukup drastis. Di tahun berikutnya penghasilan cabai rawit Tumpang mencapai 116 939 kuwintal.
4. Ngantang
Ngantang terdiri dari 13 desa, secara geografis Ngantang diapit oleh dua gunung. Daerah yang dikelilingi oleh Gunung Kelud dan Gunung Kawi ini mempunyai tanah yang sangat subur. Karena kualitas tanah tersebut, maka tidak mengherankan jika Ngantang masuk dalam barisan kecamatan penghasil cabai rawit di Kabupaten Malang.
Luas tanah perkebunan cabai rawit di Ngantang seluas 400 ha. Sedangkan hasil produksi cabai rawitnya sebanyak 95 000 kuwintal. Jumlah ini sebenarnya jauh lebih menurun dari pada tahun sebelumnya (2021) yang mampu menghasilkan cabai rawit hingga 190.027 kuwintal. Tetapi, walau mengalami penurunan, Ngantang tetap menjadi 5 besar daerah penghasil cabai rawit terbanyak di Kabupaten Malang.
5. Tirtoyudo
Tidak hanya dikenal dengan berbagai destinasi wisata alamnya, ternyata daerah penghasil kopi terbesar nomor dua di Kabupaten Malang ini, juga menjadi salah satu daerah pemasok cabai rawit terbanyak di Kabupaten Malang.
Tirtoyudo mempunyai tanah yang subur karena akibat semburan abu dari Gunung Semeru. Luas kebun cabai rawit kecamatan yang terdiri dari 13 desa ini, mencapai 227ha. Ditahun 2022 Kecamatan Tirtoyudo berhasil memasok cabai rawit hingga 89 466 kuwintal.
Berbanding terbalik dengan Ngantang, ditahun 2022 Kecamatan Tirtoyudo mengalami peningkatan yang sangat drastis. Dari yang awalnya (2021) luas perkebunan hanya 53 ha menjadi 227 ha, dan yang sebelumnya hanya menghasilkan cabai rawit sebanyak 9.408 kuwintal di tahun 2022 hasil panennya mencapai 89.466 kuwintal.
Penulis: Vina Lailatul Maskuro/ Magang
Editor: Herlianto. A