MALANG – Masuk program prioritas pemerintah tahap dua, kini giliran dosen dan karyawan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menerima penyuntikan vaksin COVID-19.
Menurut Kepala Biro Administrasi Umum Unikama Nanang PA, pegawai yang didata untuk mengikuti vaksinasi kurang lebih ada 260 orang.
Proses pemberian vaksin, lanjut dia, dilakukan secara bertahap. Dimana, gelombang pertama telah dilaksanakan sejak Kamis (04/03/2021) serta diawali oleh jajaran pimpinan PPLP-PT (Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi), Rektorat dan karyawan.
“Pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan dua hari, mulai Kamis dan Jum’at. Perhari diikuti 40 orang. Jadi total sampai sekarang sudah 80 orang yang divaksin di Klinik Wirahusada,” katanya
Sementara itu, untuk 180 orang sisanya, Unikama akan menunggu jadwal lanjutan yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang. Dengan perkiraan masih akan ada 4 gelombang lagi.
Pun, dalam proses pendataan, pihaknya tidak melakukan seleksi sendiri. Semua dosen dan karyawan didaftarkan guna memaksimalkan pemberian vaksinasi.
“Jadi, untuk data yang kita kirimkan itu full semua dosen dan karyawan kita daftarkan. Karena pakai sistem gelombang, maka kita anjurkan untuk siapa yang siap dulu, nanti di saat screening oleh petugas kesehatan akan terpilih mana yang dinyatakan siap, ditunda atau tidak memenuhi syarat vaksinasi,” jelasnya.
Selaku civitas akademika, Nanang berharap agar proses pemberian vaksin menjangkau seluruh pegawai. Bahkan jajaran pimpinan Unikama sudah memberikan motivasi dan berkomitmen tinggi atas himbauan pemerintah tersebut.
“Kalau dari pimpinan menyarankan sebisa mungkin supaya ikut vaksinasi. Tapi kembali lagi karena mungkin ada yang punya sakit bawaan sehingga belum memungkinkan untuk vaksin,” tambahnya.
Lebih jauh, suntik vaksin ini nantinya juga akan menunjang kesiapan Unikama menyambut pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka tahun ajaran 2021-2022 yang tengah direncanakan oleh pemerintah pusat.
“Skema pendidikan kan kalau jadi, sebentar lagi sudah mulai proses offline (tatap muka), sehingga daya tahan tubuh kita harus diutamakan untuk disiapkan. Salah satunya dengan vaksin,” pungkasnya
Untuk itu, ia menghimbau agar rekan-rekannya tidak perlu ragu untuk mengikuti anjuran suntik vaksin.
“Rata-rata temen itu takut disuntik padahal saat direalisasikan tidak sakit dan efeknya saat itu mungkin ada sedikit pusing atau ngantuk, nyeri itu ada. Tapi dibiarkan saja, ditinggal tidur itu akan kembali normal. Jangan takut lagi insyaallah akan ada manfaatnya. Apalagi vaksin itu halal,” tandasnya.