Tugumalang.id – Memulai dan menjalankan usaha tak perlu dengan yang rumit-rumit. Founder Dea Bakery, Mulyani Hadiwijaya mengisahkan awal mula menemukan inspirasi usaha yang ternyata mudah dan sederhana setelah diterpa 8 kali bangkrut dalam menjalankan usaha.
Mulyani mengaku sudah delapan kali bangkrut dalam menjalankan usaha. Perempuan yang lahir dan besar di Jakarta itu kemudian tinggal di Malang pada 2001. Di sanalah titik balik karier usahanya bertumbuh kembang.
Baca Juga: Perjalanan Sukses Pengusaha Pakaian Anak di Kota Malang Manfaatkan Digital Marketing
Saat mengisi mengisi waktu luang dengan belajar membuat kue, Mulyani menyadari bahwa dirinya senang dan gembira dengan aktivitas membuat kue itu. Di situlah terbesit inspirasi untuk membuka toko bahan kue di pasar dengan modal seadanya.
“Jadi setelah senang bikin kue, akhirnya berpikir mau buka toko bahan kue di pasar dengan modal seadanya. Supaya nanti kalau belanja gampang, di toko sendiri,” ungkapnya.
Mulyani kemudian benar-benar membuka toko bahan kue. Toko kecilnya hanya mendapat pemasukan Rp 15 ribu di hari pertama buka. Dia tak pantang menyerah. Resep-resep kue dia diberikan ke pelanggan. Tak hanya itu, Mulyani juga membuat kelas pembuatan kue.
Baca Juga: Cerita Pengusaha Muda di Malang Rintis Produk Skincare Shoface Moist Glow
Pada tahun 2009, dia mulai memberanikan diri untuk memproduksi kue seorang diri dengan modal minim di rumah, Kepanjen. Peralatan yang ada di dapur rumahnya dia gunakan untuk memproduksi kue.
Etalase untuk jualan kue di tokonya juga hasil permak etalase bekas. Bahkan ada etalase bekas konter ponsel. Asalkan punya tekat, baginya modal bukanlah halangan. Kue buatannya ternyata juga diterima masyarakat hingga kebanjiran orderan.
Berjalannya waktu, dia mulai mengembangkan rumah produksinya dengan membuka cabang di Turen, Gondanglegi dan lainnya. Total, saat ini sudah ada sekitar 50 outlet yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Mulyani juga membeber kunci suksesnya dalam menjalankan usaha. Mulai dari menjaga kualitas produk, jujur, mau belajar, inovasi, integritas dan pantang menyerah. Selain itu, Mulyani juga tak segan untuk berbagi.
“Saya menyakini bahwa usaha ini milik Allah. Kita karyawannya, jadi gak perlu itung itungan untuk berbagi, Allah yang mencukupkan,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A