Tugumalang.id – Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM) menggelar program penelitian tentang pencegahan stunting di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada 5-6 Oktober 2024.
Penelitian ini dipimpin oleh dr. Nanang Tri Wahyudi, Sp.KO., SubsALK(K), dengan anggota tim yang terdiri dari Nina Rini Suprobo, S.Keb., Bd., M.Keb, Winny Kirana Hasanah, S.Keb., Bd., M.K.M, dan Rizqie Putri Novembriani, S.Keb., Bd., M.K.M.
Mereka berasal dari Departemen Kedokteran dan Departemen Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Malang.
Stunting atau pertumbuhan kerdil pada balita, masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari masa kehamilan hingga anak berusia 23 bulan.
Baca Juga: Tim Peneliti Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang Kembangkan Instrumen Emotional Regulation Questionnaire Kepada Guru TK
Dalam rangka mendukung upaya penurunan angka stunting yang menjadi program prioritas nasional, penelitian ini difokuskan pada pemberdayaan kader kesehatan untuk pencegahan stunting sejak masa prakonsepsi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen one group pretest post-test. Sebelum intervensi, kader kesehatan diberikan pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap mereka terkait pencegahan stunting.
Selanjutnya, program konseling intensif dilaksanakan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak masa prakonsepsi.
Baca Juga: Kuliah Tamu Mahasiswa Pascasarjana, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang Gandeng Dosen Asal Malaysia
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pengetahuan dan sikap kader setelah program konseling diberikan. Hal ini membuktikan bahwa intervensi program konseling efektif dalam memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pencegahan stunting.
Para kader kini lebih siap dan mampu memberikan edukasi serta intervensi yang diperlukan kepada masyarakat, khususnya bagi calon ibu di masa prakonsepsi.
Tim penelitian menjelaskan bahwa pengetahuan dan sikap kader memainkan peran penting dalam keberhasilan intervensi pencegahan stunting.
“Meningkatkan kesadaran kader kesehatan tentang pentingnya masa prakonsepsi dalam mencegah stunting akan sangat berdampak pada kesehatan ibu dan bayi di masa mendatang,” ujarnya.
Dengan hasil yang menggembirakan ini, diharapkan program konseling serupa dapat diperluas ke wilayah lain, sehingga lebih banyak kader kesehatan yang teredukasi dan berperan aktif dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Sumber: Rilis FKUM
Editor: Herlianto. A