BATU, tugumalang.id – Kota Batu akan merayakan hari jadinya yang ke-21 pada 17 Oktober 2022 nanti. Pemkot Batu sudah merancang sejumlah agenda. Namun kali ini kegiatan yang bersifat hingar-bingar ditunda. Karena masih dalam suasana duka cita usai terjadi Tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa ratusan orang itu.
Untuk itu, Kota Batu akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 dengan kegiatan yang bersifat tradisi seperti tahun-tahun sebelumnya. Mulai ziarah ke makam tokoh Bedah Karawang, anjang sana hingga doa bersama.
Agenda ziarah makam para tokoh bedah karawang ini akan menjadi agenda pertama pada 14 Oktober 2022 nanti, usai Sidang Istimewa ” Hari Jadi Kota Batu ke 21 di DPRD Batu. Total ada 7 tokoh yang akan dikunjungi, di antaranya Mbah Mayangsari di Desa Pesanggrahan, Mbah Patok, Mbah Mbatu di Desa Bumiaji.
Selain itu, mereka juga akan menyambangi makam mantan Wali Kota Batu pertama, yakni (alm) H. Imam Kabul di TPU Sama’an Kota Malang; (alm) H. Khudori di TPU Pare, Kediri; dan (alm) Mashun Abdurrahman di TPU Kecamatan Tumpang.
Tradisi ini dilakukan sebagai wujud penghormatan atas jasa para tokoh yang membangun Kota Batu hingga semaju sekarang. Agenda ini akan dilakukan oleh Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan seluruh pejabat Forkopimda.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menuturkan jika peringatan HUT nanti akan menyesuaikan dengan suasana duka cita akibat Tragedi Kanjuruhan. Sebab itu, kegiatan yang bersifat hingar bingar untuk sementara diundur hingga waktu memungkinkan.
”Kegiatan yang sifatnya keceriaan itu kita tunda dulu sampai kondisi memungkinkan. Mungkin akan kita gelar pada November,” terang Dewanti pada awak media, Rabu (12/10/2022).
Selain itu, kegiatan juga akan diisi dengan kegiatan religi dan sosial. Rangkaian kegiatan itu akan dilakukan usai upacara HUT pada 17 Oktober hingga 30 Oktober 2022. Dalam hari jadi itu juga digelar SAKIP Award dan agenda paling utamanya, Peresmian Mall Pelayanan Publik hingga situs 8 Makam Karate sebagai ikon.
Dewanti berharap peringatan HUT ke-21 ini juga bisa dirayakan oleh masyarakat. Dengan cara kegiatan yang tidak terpusat di Balai Kota saja. Artinya, suasana HUT juga bisa dirasakan oleh masyarakat.
Ini sesuai dengan tema HUT yang mengusung kata ‘Bangkit dan Berjaya’. ”Jadi kegiatan HUT nanti bisa digelar di berbagai tempat. Sekaligus menjadi ajang masing-masing desa mengenalkan potensinya. Jadi bangkit bareng dan berjaya bersama,” harapnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko