Tugumalang.id – Sebanyak 15 anak telah melaporkan dugaan kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan eksploitasi ekonomi yang terjadi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu.
Menanggapi hal ini, Dewan Pendidikan Jatim meminta agar proses hukum terhadap kasus yang dilaporkan ke Polda Jatim ini, berlangsung dengan transparan.
“Saya minta supaya kasus ini diproses secara hukum dan kita kawal agar proses hukum ini bisa berlangsung dengan transparan dan adil,” ujar Anggota Dewan Pendidikan Jatim, Daniel Rohi, pada Selasa (1/6/2021).
Dia merasa terkejut terhadap dugaan kasus yang terjadi di SMA SPI Kota Batu itu. Menurutnya, apabila dugaan yang disangkakan benar-benar terjadi, semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut harus mendapatkan hukuman setimpal.
“Saya merasa terkejut, prihatin, dan sedih terhadap apa yang terjadi di SMA SPI Kota Batu. Ini membuktikan bahwa lembaga pendidikan tidak steril terhadap tindak kekerasan termasuk kekerasan seksual,” tuturnya.
Dia berharap, Dinas Pendidikan Jatim segera mengirim tim untuk melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap semua proses pembelajaran yang ada di SMA SPI. Dengan demikian, akar permasalahan yang ada dapat segera ditemukan.
“Saya minta supaya proses pembelajaran di SMA SPI tetap berjalan seperti biasa dan tidak terganggu dengan kasus yang sedang terjadi,” ucapnya.
“Sehingga pihak siswa tidak dirugikan karena sekolah mereka mengalami pemberitaan yang sangat luas akhir-akhir ini,” imbuhnya.
Dia juga berpesan kepada pihak sekolah untuk senantiasa meningkatkan pengawasan kepada semua elemen yang ada di SMA SPI. Sehingga, kasus kekerasan terhadap siswa dalam lingkungan pendidikan tidak akan terjadi lagi dikemudian hari.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti