MALANG – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Malang tahun ajaran baru 2021-2022 sudah dimulai. Dengan sistem online, tentu diharap pelaksanaannya bisa maksimal dan bebas dari nepotisme. Utamanya dalam hal ini juga harus bisa menangkal peretasan (hacking) yang sempat ramai di tahun sebelumnya.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menegaskan agar dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan memaksimalkan keamanan jaringan server PPDB. Jangan sampai kasus peretasan di tahun sebelumnya terulang.
Diketahui, tercatat ada sekitar 150-an nama peserta PPDB yang sudah dinyatakan tidak diterima, namun pada sore hari, namanya tercantum sebagai daftar peserta yang diterima.
”Jadi kasus, kan sudah ada kuota ditetapkan tapi nama yang ada lebih dari kuota. Itu karena ada hacker jahil. Akhirnya kita mediasi, yang resmi diterima adalah sesuai pengumuman di pagi hari. Yang nama baru kita masukkan ke sekolah lain,” ungkap Made, Rabu (26/5/2021).
Mengantisipasi hal itu, pihaknya sudah mengundang dinas terkait untuk hearing dengan anggota dewan dari Komisi D bidang pendidikan. Pihaknya mewanti agar kasus itu tidak terjadi lagi. Dari dinas mengaku siap dan sudah memperbaiki server jaringannya, berangkat dari kasus yang ada sebelumnya.
”Nanti kita lihat lagi perkembangannya, biasanya masalah muncul saat pengumuman. Sejauh ini masih belum ada laporan keluhan,” kata Made.
Sejauh ini, menurut Made, dengan sistem online harusnya pelaksanaan PPDB bisa berjalan tertib dan lancar. Sistem online yang sudah diterapkan jauh-jauh tahun ajaran sebelumnya tentu juga sudah berbenah diri.
”Jangan lagi ada kesalahan teknis mendasar seperti kejadian itu, ada 2 anak tetanggan, tapi yang 1 anak keterima, 1 anak lagi gak keterima. Harusnya sudah berbenah dan disiapkan secara matang. Semoga lancar,” harapnya.