Tugumalang.id – Dosen Institut Teknologi Nasional (ITN Malang) menggaungkan kesadaran pengelolaan sampah di lingkungan sekolah melalui program pengabdian kepada masyarakat di SMK Negeri 7 Malang. Sosialisasi, pengarahan hingga pendampingan pengelolaan sampah mewarnai kegiatan itu.
Program pengabdian kepada masyarakat itu dilakukan oleh Dr. Ir. Lies Kurniawati Wulandari, MT; Dr. Hardianto, ST.MT; Ir. I Wayan Mundra, MT; dan Ir. Munasih, MT. Mereka mengajak siswa, guru dan warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan dengan membiasakan perilaku membuang sampah pada tempatnya.
Mereka juga diajak memisahkan sampah sesuai jenisnya, yakni sampah organik, anorganik dan B3. Termasuk ikut serta meminimalisir timbulan sampah dengan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
Baca Juga: Mahasiswa ITN Malang Rancang Wisata Desa Tebing Lowo di Gresik
Selain pendampingan, tim dosen ITN Malang itu juga menghibahkan beberapa unit tempat sampah. Di mana tempat sampah tersebut sudah dipisahkan berdasarkan warna untuk memisahkan sampah organik seperti daun, sisa makanan dan sampah non organik seperti plastik, kertas dan lainnya.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Lies Kurniawati Wulandari mengatakan, pengelolaan sampah di SMK Negeri 7 Malang perlu mendapatkan perhatian.
Pasalnya, para siswa terlihat masih sering membuang sampah sembarangan. Mereka juga masih ada yang belum mengenal pemilahan sampah.
Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan mayoritas berupa kertas, plastik, dan sedikit logam. Sampah tersebut dibuang bukan pada tempat sampah yang seharusnya.
Baca Juga: Dua Pesilat ITN Malang Raih Juara 1 Kejuaraan Pencak Silat Kanjuruhan Fighter Competition 2024
Awalnya, di sekolah hanya ada beberapa tempat sampah. Itupun belum tersedia tempat sampah terpisah antara sampah organik, dan non organik. Begitupun di kantin sekolah dimana sampahnya bercampur dan berpotensi menggunung.
“Ini harus segera ditangani agar anak-anak memiliki kebiasaan yang baik. Pada usia mereka merupakan usia emas yang mudah menyerap informasi dan mulai tertanam nilai nilai kebiasaan dengan meniru apa yang mereka lihat. Oleh karenanya diperlukan pembelajaran mengenai pengelolaan sampah sedini mungkin,” kata Lies, Kamis (28/11/2024).
Tahapan pembelajaran pengelolaan sampah yang paling sesuai untuk usia anak khususnya siswa SMK Negeri 7 Malang adalah membuang dan memilah sampah pada tempatnya. Kebiasaan yang dimulai sejak usia dini ini menjadi penting dan mendasar dalam bagian pembentukan perilaku hidup yang bersih dan sehat, terutama dari segi kesehatan lingkungan.
Tim dosen ITN Malang melakukan kegiatan sosialisasi dalam beberapa tahapan. Seperti mengajak siswa dan guru memilah sampah organik dan anorganik, membuang sampah secara benar pada tempatnya, menjalankan penerapan konsep 3R dalam usaha mengurangi timbulan sampah, serta membersihkan lingkungan sekolah.
Lies menjabarkan beberapa cara untuk menumbuhkan kesadaran membuang sampah pada tempatnya. Seperti menunjukkan secara langsung dampak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan ketidaknyamanan seperti bau dan lainnya.
Kemudian memberi pengarahan dan bimbingan langsung saat anak mengkonsumsi makanan, maka bungkusnya harus dibuang ke tempat sampah.
Selain itu juga membacakan cerita, dongeng, atau dengan menonton film atau video yang berkaitan dengan pentingnya menjaga kesehatan. Selanjutnya mengajak bermain.
Misalnya dengan berlomba memasukkan kertas bekas ke dalam tong sampah atau dengan bermain peran yang melibatkan anak-anak sesuai tema. Terakhir, teladan lingkungan terdekat. Orangtua merupakan teladan utama dalam mendidik dan membimbing anak-anak.
“Kelima strategi ini sebaiknya dilakukan secara terus menerus. Apabila anak masih membuang sampah sembarangan, sebaiknya ditegur dengan cara yang halus. Membimbing dan mengarahkan anak dengan menggunakan bahasa yang baik agar mereka mampu mencerna dan memahami bagaimana seharusnya membuang sampah dengan baik,” tuturnya.
Anak juga perlu diberi pemahaman tentang cara memilah berbagai jenis sampah agar pengelolaan sampah tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih banyak.
Dengan cara memberi teladan yang baik, dimulai sedini mungkin, menyediakan minimal dua tempat sampah, menempel gambar petunjuk penggunaan, tempat sampah mudah dijangkau, serta tidak pernah bosan mengarahkan dan mengingatkan anak.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A