MALANG – Saat si jago merah melalap habis Pasar Bululawang Januari lalu, tak hanya bangunannya saja yang ludes, tetapi juga barang-barang dagangan yang ditaksir bernilai miliaran rupiah.
Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah membantu membiayai pembangunan kembali kios-kios yang rusak melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim, namun para korban masih harus mencari sumber dana untuk modal berjualan.
Untuk membantu para korban tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang memberikan fasilitasi pinjaman modal dengan bunga ringan.
Bupati Malang, Sanusi, menyampaikan bahwa Disperindag bisa memberikan rekomendasi agar pihak bank bisa segera memberikan pinjaman dengan bunga ringan kepada korban.
Ia juga menyatakan bahwa bank yang bersedia memberikan pinjaman kepada korban kebakaran adalah BNI, BRI, dan Bank Jatim.
“Bagi yang kekurangan modal, bisa pinjam ke BNI, BRI, dan Bank Jatim. Bunganya bisa enam persen per tahun atau 0,5 persen per bulan. Nanti bisa minta rekomendasi ke Disperindag,” ujar Sanusi saat memberikan arahan kepada pedagang Pasar Bululawang, Senin (14/2/2022).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag, Agung Purwanto juga mengatakan bahwa ia siap membantu pedagang yang menjadi korban kebakaran untuk segera mendapatkan pinjaman modal.
“Kami berusaha membantu pedagang dengan memfasilitasi permodalannya,” ujarnya.
Agung mengatakan tidak ada batas minimal atau maksimal nilai pinjaman yang diajukan. Berapa nilai pinjamannya bergantung pada kemampuan masing-masing pedagang.
Namun, Sanusi mengatakan satu orang bisa mengajukan pinjaman hingga Rp 100 juta. Sepasang suami istri akan dihitung sebagai dua orang sehingga bisa mengajukan total Rp 200 juta.
Fasilitasi pinjaman modal ini bertujuan agar pedagang bisa segera berjualan sebelum memasuki Bulan Ramadan yang jatuh di awal April 2022.
“Pembangunan sudah mulai dikerjakan. Jadi begitu pembangunan selesai, uang modalnya sudah ada. Sehingga mereka bisa berdagang seperti sedia kala, ” pungkas Agung.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor:jatmiko