Tugumalang.id – Pemikiran tentang pola asuh anak mengantarkan Prof Dr Rifa Hidayah MSi sebagai Profesor ke-41 di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim atau UIN Malang, Selasa (7/3/2023). Perempuan itu dikukuhkan sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Psikologi.
Dalam orasi ilmiahnya berjudul “Penguatan Pengasuhan, Iklim Sekolah, dan Kecerdasan Sosial dalam Mendukung Kemandirian Belajar Anak,” dia mengatakan ada beberapa faktor untuk mendukung anak belajar mandiri yang disebut microsystem.
Beberapa faktor penentu itu antara lain pola asuh dalam keluarga, iklim sekolah yang positif, dan kecerdasan sosial.

Menurut observasinya, tak sedikit orangtua yang mengabaikan faktor kecerdasan sosial dengan alasan, anak akan belajar bersosial dengan sendirinya.
“Padahal, kecerdasan sosial tidak otomatis diturunkan dari genetik. Orang tua memiliki keharusan untuk melatih anak agar tertanam kecerdasan sosial ini,” tutur profesor yang meraih gelar master dan doktornya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Rektor UIN Malang Targetkan Lebih Banyak Profesor
Sementara itu, Rektor UIN Malang, Prof Zainuddin MA menjelaskan isu parenting style atau pola asuh orang tua terus menjadi tranding topik di media massa.
“Banyak kasus yang bermunculan di masyarakat kita tentang kenakalan anak atau remaja milenial. Seperti kekerasan, bullying, termasuk terorisme yang melibatkan anak-anak. Ini adalah masalah pendidikan anak yang perlu menjadi perhatian kita bersama, terutama bagi kita para pendidik di PTKI. Bagi FITK dan Psikologi lebih khusus lagi,” jelasnya.

Dalam konteks pengembangan kelembagaan, kata Prof Zainuddin, UIN Malang sesuai dengan road mapnya adalah menjadi perguruan tinggi yang unggul dan bereputasi internasional. Sehingga, jumlah Guru Besar penting untuk ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya.
“Hari ini kita sudah memiliki 41 Guru Besar dari yang semula hanya 6 orang saja. Maka tahun ini harus sudah bisa nambah lagi, minimal 15-20 lagi,” tegasnya.
Target ke depan, lanjutnya, agar setiap prodi memiliki Guru Besar. Serta masih banyak aspek yang perlu dikembangkan, seperti pengembangan SDM, status kelembagaan, prodi unggul, penelitian yang terpublikasi di jurnal internasional, sitasi karya dosen, mahasiswa internasional, dan sebagainya.
“Semua itu membutuhkan kerja keras kita semua, kreativitas dan komitmen yang tinggi dari para pimpinan semua, yang didukung oleh seluruh sivitas akademika,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A