Tugumalang.id – Pendidikan integritas agar terhindar dari budaya korupsi harus dimulai ditanamkan sejak dini. Sebab itu, peranan keluarga dalam membentuk integritas diri sangat penting dalam upaya bersama memberantas korupsi.
Hal ini diungkapkan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas di Graha Pancasila Balaikota Among Tani Kota Batu, Kamis (27/7/2023).
Kegiatan ini digagas Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi RI dan Inspektorat ini yang diikuti 45 pimpinan OPD beserta istri atau suami. Hadir sebagai pembicara yaitu Firlana Ismayadin dan Achmad Isyad dari KPK RI dan Novriza Ardhana dari ESQ Dr Ary Ginanjar Agustian.
Baca Juga: HUT Kota Batu ke-22, Pemkot Batu Hapus Denda Pajak PBB-P2 hingga 2023
Menurut Aries, keluarga memiliki peranan penting dalam memberikan corak dan warna pada generasi bangsa. Oleh karena itu, membangun keluarga yang berintegritas sangat penting.
“Pendidikan integritas ini diawali dari peran penting orang tua sebagai teladan bagi anak. Karena keteladanan orang tua akan membekas di hati anak sepanjang hidupnya,” ungkap Aries,
Ia berharap, dengan kegiatan ini dapat menambah wawasan dan memberikan pondasi yang kuat pada keluarga ASN Kota Batu dalam mendidik anak dan menerapkan pembentukan karakter antikorupsi. Keluarga, menurut Aries, adalah salah satu pondasi pendidikan yang utama bagi anak.
Baca Juga: Pemkot Batu Bentuk Tim Pengawas Distribusi LPG Melon
“Keluarga menjadi lingkungan pertama dan utama dalam membentuk kepribadian, termasuk untuk menanamkan nilai-nilai integritas dan antikorupsi. Nilai-nilai integritas adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, adil, berani, peduli, kerja keras, mandiri, dan sederhana.
Sementara itu, Analis Pemberantasan Tipikor KPK RI, Firlana Ismayadin, menambahkan orang tua memiliki peran penting dalam memberikan teladan dan pendidikan kepada anak. Apabila orang tua dan keluarga membiasakan dan mendidik anak dengan hal-hal yang baik, maka anak akan tumbuh dengan kebaikan itu.
“Sebaliknya, apabila anak dididik dengan keburukan atau bahkan diabaikan pendidikannya, maka mereka akan tumbuh dengan keburukan pula,” katanya.
Menurut dia, karakter seorang anak akan terbentuk sesuai kebiasaan yang dibiasakan oleh ayah, ibu dan keluarganya. Maka penguatan peran keluarga untuk memberikan pengaruh yang baik mutlak untuk dilakukan.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A