MALANG – Agenda Pasar Murah Ramadan yang digagas Pemkot Malang pada 7 hingga 8 Mei 2021 dibatalkan. Pembatalan dilakukan karena berisiko tinggi terjadinya penularan virus COVID-19 dimana dalam pelaksanaanya berpotensi mengundang kerumunan.
Pasar Murah ini sendiri adalah program rutin guna mengendalikan harga bahan pokok yang cenderung terjadi kenaikan di jelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, rupanya rencana ini dicemooh warganet di media sosial.
Mereka menganggap program ini bertentangan dengan apa yang digembor-gemborkan Pemkot Malang selama ini soal kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
Seperti diketahui, secarik undangan online dengan kop Sekretariat Daerah Pemkot Malang yang ditujukan kepada seluruh camat tersebar di media sosial. Surat resmi bertandatangan Pjs Sekda Hadi Santoso itu diunggah akun twitter @LaporCovid pada Rabu (5/5/2021) kemarin.
Kontan, aduan ini pun viral. Pemkot Malang akhirnya langsung menerjunkan tim verifikasi lapangan untuk menindaklanjuti aduan ini. Hasilnya, penataan acara ini tidak memungkinkan bisa menerapkan prosedur pencegahan penularan virus corona.
Diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto, jika kegiatan tetap digelar, risiko terjadi penularan virus COVID-19 di kegiatan yang bersifat offline (tatap muka) ini rentan terjadi transmisi penularan.
”Sudah kita tindaklanjuti, setelah kita lihat peta di lapangan, sudah hampir dipastikan acara ini tidak bisa menerapkan prokes. Sudah direkomendasikan untuk dibatalkan,” terang dia, Kamis (6/5/2021).
Dalam proses verifikasi lapangan, pihaknya tidak menemukan sistem, pola hingga aturan terkait teknis masyarakat yang datang ke kegiatan ini. Intinya, dalam penerapannya nanti sulit diprediksi.
”Apalagi itu kan bahan pokok dijual dengan harga murah. Sudah jelas bahwa pergerakan warga disitu tidak bisa diprediksi. Kesimpulannya, prokes rupanya sulit dilakukan. Misalnya, sistem antrean kayak gimana, belum diatur,” paparnya.
Sebagai informasi, dalam agenda Pasar Murah Ramadan ini nantinya akan menjual berbagai macam kebutuhan pokok masyarakat. Mulai beras, gula, daging, telur, minyak goreng dan lain-lain. Harganya sudah pasti lebih murah karena tujuannya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.