Tugumalang.id — Laurent Simons, seorang bocah berusia 11 tahun dari Belgia baru saja lulus dari Universitas Antwerpen dengan gelar sarjana dalam bidang fisika. Demikian dilaporkan surat kabar lokal De Telegraaf .
Simons hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan gelar sarjana, yang biasanya memakan waktu setidaknya tiga tahun.
Menurut Enterpreneur, pada usia 9 tahun, Laurent memasuki bangku kuliah di bidang Teknik Elektro di Universitas TU Eindhoven di Belanda.
Universitas telah berjanji kepada orang tua Simons bahwa dia akan dapat lulus sebelum ulang tahunnya yang ke 10. Tetapi ketika tiba saatnya untuk kelulusannya, institut memutuskan untuk menundanya selama sembilan bulan.
Hal ini dikarenakan Simons perlu mengembangkan beberapa keterampilan yang tidak begitu mudah diberikan kepadanya, seperti kreativitas dan analisis kritis. Mereka juga memperingatkan bahwa tekanan yang mereka berikan pada siswa itu berlebihan dan mereka merasa sangat berat untuk menyelesaikan gelar tiga tahun dalam sembilan bulan.
Sikap universitas itu membuat orang tua Simons marah. Akhirnya orang tua menarik Simons keluar dari universitas dan membawa keluhan mereka ke media Belgia. Sang ibu berkomentar bahwa rektor lembaga mengancam akan memanggil layanan sosial, jika mereka menyampaikan keluhan mereka.
Jika bukan karena insiden itu, Simons akan memecahkan Rekor Guinness untuk orang termuda yang lulus dari jurusan tersebut. Hingga saat ini gelar tersebut disandang oleh Michael Kearney, lulusan Antropologi pada usia 10 tahun.
Setelah mencari berbagai pilihan di berbagai negara, mereka memutuskan untuk tinggal di Belgia dan mendaftarkannya di University of Antwerp.
“Aku tidak terlalu peduli jika saya yang paling muda,” kata Simons pada De Telegraaf. “Bagi aku, ini semua tentang memperoleh pengetahuan.”
Simons mejelaskan bahwa pada bulan April tahun lalu dia telah memulai beberapa kursus tentang mekanika klasik dan fisika kuantum. Dia segera ingin tahu segalanya tentang itu. Hingga menunda semua pekerjaan lain untuk mempelajarinya.
Ini sudah merupakan sebuah pencapaian yang mencengangkan. Namun, Simons mengatakan bahwa dia berencana untuk hidup selamanya, dengan mengubah dirinya menjadi cyborg, lapor Futurism.
“Ini adalah potongan teka-teki pertama dalam tujuanku mengganti bagian tubuh dengan bagian mekanis,” kata Simons.
“Aku ingin bisa mengganti bagian tubuh sebanyak mungkin dengan bagian mekanis. Aku sudah memetakan jalan untuk sampai ke sana. Ini bisa dianggap sebagai sebuah teka-teki besar.”
Untuk memulai memecahkan teka-teki besarnya, Simons akan mempelajari Fisika kuantum.
“Dua hal penting dalam studi semacam itu: memperoleh pengetahuan dan menerapkan pengetahuan itu,” kata Simons.
“Untuk mencapai yang kedua, aku ingin bekerja dengan profesor terbaik di dunia, melihat ke dalam otak mereka dan mencari tahu bagaimana mereka berpikir.”
“Tahun ini, dia juga mengambil beberapa mata kuliah dari program magister. Setelah musim panas, dia akan secara resmi memulai gelar masternya,” kata juru bicara Universitas Antwerp kepada De Telegraaf.
Reporter : Gabriela Jessica
Editor : Sujatmiko