Tugumalang.id – Suasana kerja yang kekeluargaan, guyub dan tidak ada jarak akan memberi rasa nyaman pada karyawan dalam suatu perusahaan. Ini salah satu ungkapan yang dikemukakan oleh CEO PT Paragon Technology and Innovation, Salman Subakat, saat menjadi pembicara dalam acara grand launching bedah buku Seni Berbisnis Jusuf Kalla.
Acara tersebut digelar di Naraya Ballroom lantai 8 University training Center, Universitas Negeri Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Dalam pembukaan pemaparannya, Salman memberi gambaran mengenai seorang entrepreneur yang dekat dengan nilai-nilai Islam dan menciptakan rasa kekeluargaan dalam sebuah perusahaan.
“Entrepreneurship itu memang dekat dengan nilai-nilai Islam. Berbusana seperti kaum, pada buku ini dijelaskan bahwa suasana kerja yang kekeluargaan, guyub dan tidak ada jarak. Akan memberi rasa nyaman pada karyawan,” ujar Salman Subakat.
Salman mengungkapkan kekagumannya pada seorang Jusuf Kalla, karena di usia mudanya telah diberi kepercayaan memimpin perusahaan yang cukup besar saat itu.
“Bisa dibayangkan ketika usia masih muda dia (Jusuf Kalla) mendapatkan kepercayaan besar, bisa dekat dengan tim, bahkan disebut expert dari etnis lain. Saya rasa bukan suatu hal yang mudah,” ungkapnya penuh kagum.
Menurutnya, kepercayaan itu bukan tanpa alasan. Dahulu, kata Salman, orangtuanya pernah bekerja sama dengan Bukaka Group milik Kalla Group.
Dari pengalaman orang tuanya itu Salman Subakat tidak meragukan kualitas dan integritas Kalla Group. Dia menuturkan apa yang telah dilakukan Jusuf Kalla merupakan upaya membangun bangsa secara bersama-sama.
“Terasa sekali pentingnya teknologi engineering, karena dulu ada istilah teknokrat atau membangun bangsa bareng-bareng. Jadi bisa disebut sebagai startup pada masanya,” kata CEO PT Paragon tersebut.
Pria kelahiran tahun 1980 itu mengatakan bahwa buku Seni Berbisnis Jusuf Kalla menerangkan lingkungan pekerjaan haruslah nyaman dan saling mengenal. Itu akan menciptakan safe psikologi dan harus ada pemimpin yang exchangable.
“Exchangable yang dimaksud yakni dapat berbagi peran antara keluarga dan profesionalitas. Serta pemimpin bisnis juga harus memiliki sifat sosial, bertukar peran lalu ekstensif time,” katanya.
Penulis: Rosi
Editor: Herlianto. A
