MALANG, Tugumalang.id — Skema Normal akan diterapkan oleh Pemerintah pada periode pelaksanaan kartu Prakerja 2023. Hal ini disampaikan oleh Denni Puspa Purbasari selaku Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja lewat dialog Kominfo Newsroom dan rilis laman Prakerja.
Perbedaan Prakerja 2023 melalui skema normal terletak pada prioritas pemerintah dimana saat ini lebih mengutamakan pelatihan. Dengan begitu, peserta prakerja kini juga terbuka untuk masyarakat yang sebelumnya telah menerima sejumlah bantuan seperti PKH, BPUM atau BSU.
“Karena program ini tidak lagi semi-bantuan sosial, maka semua penerima bantuan sosial seperti PKH, BPUM, BSU, dan lainnya sudah dapat mengikuti Program Kartu Prakerja,” terang Denni lewat rilis tersebut.
Dengan target 1 juta penerima, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 2,67 triliun untuk periode awal 2023, yang nantinya akan bertambah Rp 1,67 triliun. Hingga kini, jumlah total pendaftar prakerja yang diklaim melalui laman Prakerja.go.id mencapai 16,4 juta penerima.
Jejak Perjalanan Program Insentif Prakerja
Data sementara menunjukkan bahwa lebih 40 juta orang telah melakukan pendaftaran Prakerja sejak dibuka pertama kali pada 2020. Pada 2022, setidaknya ada 4,9 juta orang yang terdaftar sebagai penerima dengan realisasi anggaran mencapai Rp17,84 triliun dari anggaran Rp18 triliun.
Program ini memang jadi angina segar saat pandemic Covid-19 melanda. Sepanjang 2020 hingga 2022, setidaknya 47,59% penerima berasal dari 212 Kabupaten/Kota yang masuk dalam prioritas pengentasan kemiskinan ekstrem. Persentase ini diikuti dengan 3% penerima dari penyandang disabiltas dan 2,9% pekerja migran.
Beda Jumlah Insentif Prakerja 2023 dengan Tahun Sebelumnya
Pada 2022, total bantuan Rp3,55 juta per peserta terdiri dari biaya pelatihan Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp2,4 juta yang diberikan sebanyak empat kali selama empat bulan atau Rp600 ribu per bulan, dan insentif survei Rp150 ribu.
Sedangkan pada skema prakerja tahun 2021, pemerintah melakukan pemberian insentif sebesar Rp600.000 selama 4 bulan setelah pelatiha. Biaya pelatihan sendiri yakni sebesar Rp2.400.000 per orang. Nominal tersebut belum termasuk insentif pengisian 3 kali survei evaluasi dengan total Rp150.000.
Target 1 Juta Penerima Insentif Prakerja 2023
Dalam keterangan persnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto, menyebut jika pemerintah menargetkan tercapainya 1 juta penerima Kartu Prakerja pada tahun 2023. Hal ini tak lepas dari antusiasme masyarakat dan kebutuhan pekerjaan dengan makin meningkatnya kebutuhan lapangan pekerjaan.
Pemerintah telah mengalokasikan setidaknya Rp2,67 triliun untuk 595 ribu orang penerima dalam tahap awal Prakerja 2023. Untuk mencapai target, maka pemerintah kembali akan mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp1,67 triliun untuk 405 ribu orang di tahap selanjutnya pada tahun 2023.
Prioritas Pemerintah lewat Kartu Prakerja 2023
Program Kartu Prakerja kini diprioritaskan untuk memperkuat kapasitas dan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena pemerintah ingin meningkatkan penawaran dari sisi SDM melalui berbagai program sehingga dapat menciptakan investasi dan pembukaan lapangan kerja.
Meski berorientasi mencetak tenaga kerja berkualitas dan terlatih, pemerintah juga tetap mendorong tumbuhnya kewirausahaan setelah para penerima manfaat selesai mengikuti pelatihan dan motivasi. Survei Cyrus Network pun menunjukkan bahwa ada sepertiga dari penerima prakerja yang kini telah berhasil mendapatkan pekerjaan, baik menjadi wirausaha, karyawan maupun pekerja lepas atau freelence.
Penulis: Imam A. Hanifah
editor: jatmiko